JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa melawan Covid-19 ibarat sebuah perang. Perang semesta yang melibatkan semua komponen bangsa. Maka, TNI pun turun langsung ke medan perang. Kali ini bukan bersenjata peluru dan rudal. Tapi bersenjatakan jarum suntik berisi vaksin.

Seluruh sumber daya yang dimiliki TNI pun dikerahkan. Terutama dalam serbuan vaksinasi yang jadi perintah langsung Presiden Jokowi. Target satu juta orang bisa divaksin tiap harinya dicanangkan. Salah satu matra TNI yang saat ini sibuk berjibaku di medan perang melawan Covid-19 adalah TNI AL. Seluruh sumber daya yang dimiliki TNI AL dikerahkan untuk menyukseskan serbuan vaksinasi ini.

Seperti yang dilakukan Pangkalan TNI Angkatan Laut di Dumai yang rutin menggelar serbuan vaksin kepada masyarakat maritim maupun umum. Mengutip keterangan Dispen TNI AL, pada hari Minggu, (18/7), Pangkalan TNI AL di Dumai, baru saja menggelar serbuan vaksin yang di pusatkan di Balai Pengobatan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai, Kota Dumai.

Menurut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai Kolonel Laut (P) Himawan, penyebaran Covid-19 di Indonesia, termasuk di Kota Dumai terus melonjak. Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan agar seluruh jajaran TNI AL, tidak terkecuali Pangkalan TNI AL Dumai bergerak bersama melaksanakan serbuan vaksin kepada masyarakat maritim maupun masyarakat umum.

"Kita akan terus serbu pemberian vaksin kepada masyarakat maritim maupun masyarakat umum yang belum tersasar dengan baik," kata Kolonel Himawan dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (21/7).

Pelaksanaan kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan pun, kata dia, digelar dengan ketat. Potokol kesehatan (prokes) diterapkan dengan ketat. Sehingga tidak tercipta kerumunan yang bisa menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19.

Kepala Balai Pengobatan Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai Kapten Laut (K/W) Letty Noprita, mengatakan, dalam serbuan vaksinasi yang digelar pada hari Minggu kemarin, Pangkalan TNI A Dumai menurunkan 10 orang vaksinator dan 1 orang dokter. Ada pun vaksin yang digunakan adalah jenis Sinovac Multidose dengan target 200 lebih orang divaksin.

"Terdaftar sebanyak 220 orang peserta, 171 orang tervaksin tahap I dan 30 orang tervaksin tahap II. Sebanyak 20 orang tidak dapat dilakukan penyuntikan vaksin, karena alasan medis. Total keseluruhan yang tervaksin sebanyak 201 orang," ujarnya.

Baca Juga: