JAKARTA - Pasca aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3), pasukan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) gencar melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga terkait dengan aksi teror tersebut. Belasan orang di sejumlah tempat berbeda ditangkap setelah peristiwa bom bunuh diri di Makassar.

Tapi tak lama setelah itu, publik kembali digegerkan dengan aksi penyerangan solo yang dilakukan seorang wanita muda di area Mabes Polri. Belakangan diketahui, wanita muda pelaku penyerangan itu bernama Zaskiah Aini. Ia wanita muda kelahiran 1995.

Kini, pasukan Densus 88 diharapkan bisa membongkar dengan tuntas siapa saja jaringan yang terlibat dalam aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini di Tanah Air. Dan, perwira tinggi polisi yang paling sibuk akhir-akhir ini tentunya adalah Komandan Densus 88 Mabes Polri. Siapa dia, yang saat ini dipercaya mengkomandani pasukan pemburu teroris ini?

Dia adalah Martinus Hukom. Pangkatnya sekarang Inspektur Jenderal (Irjen) atau jenderal bintang dua polisi.

Berikut sederet fakta tentang komandan pasukan pemburu teroris di Indonesia ini yang berhasil Koran Jakarta kumpulkan dari berbagai sumber. Irjen Martinus Hukom adalah perwira asal Maluku. Ia lahir di Ameth, Nusalaut, Maluku Tengah, Maluku pada30 Januari 1969.

Irjen Martinus merupakan lulusan Akpol 1991. Sejak lulus dari Akpol, karirnya memang malang melintang di bagian reserse. Ia juga banyak malang melintang dalam operasi perburuan teroris di Tanah Air. Karirnya memang banyak dijalani di pasukan khusus pemburu teroris, Densus 88 Mabes Polri.

Di Densus 88, Irjen Martinus pernahmenjadi Penyidik Densus 88/Antiteror Polri. Kemudian jadi Kabid Intel Densus 88/Antiteror Polri dan pada tahun 2015 ia diangkat menjadi Wakadensus 88/Antiteror Polri.

Tahun 2017, ia ditugaskan ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjabat sebagai Direktur Penegakan Hukum BNPT. Setelah itu kembali lagi ditarik ke Densus untuk memegang jabatanWakadensus 88/Antiteror Polri. Dan sejak 1 Mei 2020, Irjen Martinus dipercaya untuk mengemban amanat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Kadensus 88/Antiteror Polri.

Baca Juga: