NEW YORK - Russia pada Senin (13/12) memveto resolusi Dewan Keamanan yang secara resmi menghubungkan perubahan iklim dan keamanan global yang didukung oleh mayoritas negara anggota PBB. Rancangan resolusi tersebut tadinya akan meminta Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk mengintegrasikan risiko keamanan terkait iklim sebagai komponen utama ke dalam strategi pencegahan konflik yang komprehensif.

"Resolusi itu akan menciptakan kebingungan dan duplikasi dengan forum PBB lainnya yang menangani perubahan iklim," kata Duta Besar Russia untuk PBB, Vassily Nebenzya,sebelum memberikan suara veto. "Bagi kami, hubungan langsung antara terorisme dan perubahan iklim masih jauh dari jelas," imbuh dia.

Sebelum keluar veto, 12 dari 15 anggota DK PBB memutuskan untuk mengadopsi resolusi itu, sementara Tiongkok abstain dan India memberikan suara menentang dengan alasan bahwa pemanasan global merupakan masalah yang terutama berkaitan dengan pembangunan ekonomi daripada keamanan internasional.

Menanggapi veto dari Russia, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan tidak ada pembenaran untuk veto dari Moskwa itu.

"Krisis iklim adalah krisis keamanan," kata dia.SB/AFP/I-1

Baca Juga: