Intelijen AS mengklaim memiliki informasi yang menunjukkan bahwa Moskwa telah merencanakan serangan palsu oleh militer Ukraina di wilayah Russia dan memanfaatkannya sebagai dalih untuk menyerang Ukraina.

WASHINGTON DC - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Kamis (3/2) mengatakan bahwa pihaknya memiliki bukti rencana Moskwa untuk memfilmkan serangan palsu oleh Ukraina terhadap Russia untuk membenarkan serangan nyata terhadap negara tetangganya yang pro-Barat itu.

"Kami memiliki informasi bahwa Russia kemungkinan ingin mengarang dalih untuk melakukan invasi," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.

Kirby pun mengatakan kepada wartawan bahwa Washington DC yakin pemerintah Russia berencana untuk membuat serangan palsu oleh militer Ukraina atau pasukan intelijen terhadap wilayah kedaulatan Russia atau terhadap orang-orang yang berbahasa Russia.

Orang-orang yang berbahasa Russia ini bisa merujuk pada populasi berbahasa Russia yang cukup besar di Ukraina.

"Sebagai bagian dari serangan palsu ini, kami percaya bahwa Russia akan menghasilkan video propaganda yang sangat gamblang, yang akan mencakup jasad-jasad dan aktor yang akan berperang sebagai pelayat dan gambar lokasi yang hancur," ucap Kirby.

Dengan berbekal video rekaman serangan palsu itu akan memungkinkan Moskwa, yang telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara dan senjata ofensif berat di perbatasan Ukraina, miliki alasan untuk menyerang.-

Baik Kirby maupun juru bicara Kementerian Luar Negeri, Ned Price, yang juga mengomentari dugaan rencana tersebut, tidak memberikan bukti untuk mendukung atas klaim tersebut.

Kirby mengatakan bagian dari rencana serangan palsu itu adalah membuat peralatan militer Ukraina yang digunakan di dalamnya, agar tampak dipasok oleh Barat, sehingga membenarkan tindak pembalasan Russia terhadap Ukraina.

"Kami telah melihat aktivitas seperti ini oleh Russia di masa lalu dan kami percaya ini amat penting hingga ketika kami melihat hal seperti ini, kami dapat menghentikannya," kata Kirby.

"Saya hanya akan mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman kami adalah bahwa sangat sedikit dari langkah ini yang tidak disetujui di tingkat tertinggi pemerintah Russia," komentar Kirby seraya mengatakan bahwa pemerintahan Biden sengaja mengungkapkan secara spesifik tentang dugaan itu untuk menghalangi Russia melaksanakan rencana semacam itu.

Sementara Price mengatakan dugaan rencana itu adalah salah satu dari sejumlah opsi yang dikembangkan pemerintah Russia sebagai dalih palsu untuk memulai dan berpotensi membenarkan agresi militer terhadap Ukraina.

Dia mengatakan AS tidak tahu apakah Moskwa telah memutuskan untuk melanjutkan rencana tersebut. Price juga mengatakan bahwa informasi rencana serangan palsu itu ia peroleh dari intelijen AS dan ia tidak bisa memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal ini.

Pengiriman Pasukan

Terkait apakah AS kemungkinan akan mengirim pasukan dan bantuan tambahan, Kirby mengatakan bahwa Washington DC sejauh ini berusaha meyakinkan bahwa sekutu NATO bisa mengandalkan kekuatannya sendiri.

"Kami terus mengalirkan bantuan keamanan ke Ukraina sehingga mereka dapat mempertahankan diri dengan lebih baik dari ancaman ini," kata Kirby saat wawancara di Fox News pada Kamis malam. "Namun yang sangat penting adalah untuk memastikan kami bisa meyakinkan sekutu kami, sekutu yang kepadanya kami memiliki komitmen keamanan yang signifikan," imbuh dia.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, menyebut klaim AS atas kemungkinan rencana serangan palsu oleh Moskwa sebagai bukti yang jelas dan mengejutkan dari agresi Russia yang tidak beralasan dan aktivitas licik untuk mengacaukan Ukraina.

"Satu-satunya jalan ke depan adalah bagi Russia untuk mengurangi dan menghentikan ketegangan serta berkomitmen pada jalur diplomatik," cuit Menlu Truss di media sosial. AFP/I-1

Baca Juga: