Pasukan Russia berhasil merebut­ sebagian Kota Severodonetsk. Setelah menyerbu ke Ukraina timur, pasukan Russia bergerak ke tenggara menuju Kota Zaporizhzhia di wilayah Ukraina tengah.

KYIV - Russia pada Selasa (7/6) melaporkan bahwa pasukannya telah mengambil alih kendali di wilayah pemukiman di Kota Severodonetsk yang saat ini jadi garis depan pertempuran. Klaim Russia itu diutarakan setelah Ukraina mengatakan pasukannya telah bertempur habis-habisan untuk mempertahankan kota strategis di wilayah timur itu meskipun kalah jumlah.

"Area pemukiman Kota Severodonetsk telah sepenuhnya dibebaskan," kata Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu, dalam sebuah pertemuan di kementerian pertahanan. "Tentara Russia juga masih berusaha untuk mengambil alih kendali atas zona industri dan pemukiman lain di kota itu," imbuh dia.

Moskwa berupaya keras untuk menguasai pusat industri strategis sebagai bagian dari upayanya untuk menaklukkan sebagian besar wilayah timur Ukraina, tetapi pasukan Kyiv sejauh ini berhasil bertahan.

"Para pahlawan kita mempertahankan posisi mereka di Severodonetsk. Pertempuran dalam kota yang sengit masih berlanjut di kota itu. (Kota) Lysychansk, Slovyansk, Bakhmut, Sviatohirya, Avdiivka, Kurakhove dan kota lainnya menjadi titik-titik konfrontasi tersengit yang diserang Russia hari ini," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam video konferensi pada Senin (6/6) malam. "Pasukan kita di Severodonetsk kalah jumlah dan Russia lebih kuat," imbuh dia.

Pernyataan Zelenskyy itu disampaikan setelah ia mengunjungi wilayah garis depan pertempuran di Kota Lysychansk yang letaknya ada di seberang sungai dari Severodonetsk.

Selain Severodonetsk, Presiden Zelenskyy juga mengatakan bahwa pasukan Russia juga berniat untuk merebut kota penting di bagian tenggara yaitu Zaporizhzhia, agar memungkinkan mereka maju lebih dekat ke bagian tengah negaranya.

Sebelumnya setelah berhasil dipukul mundur dari bagian lain negara itu, termasuk Kyiv, Russia telah memusatkan serangannya di wilayah Donbas di Ukraina timur dan telah membuat kemajuan yang lambat tapi pasti.

Jenderal Terbunuh

Sementara itu seorang pemimpin separatis pro-Russia di Donetsk, Denis Pushilin, pada Selasa mengkonfirmasi kematian seorang jenderal Russia lainnya dalam pertempuran di Ukraina.

Pushilin mengungkapkan diTelegramucapan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman dari Mayor Jenderal, Roman Kutuzov. "Ia menunjukkan dengan contoh bagaimana melayani tanah air," tulis Pushilin.

Sebelumnya pasukan Ukraina telah mengklaim berhasil membunuh beberapa petinggi militer Russia tetapi jumlah pastinya tidak diketahui karena Moskwa tutup mulut tentang kekalahannya dalam perang.

Berdasarkan laporan Alexander Sladkov, reporter stasiun televisiRossiya 1,Mayjen Kutuzov tewas saat memimpin serangan ke sebuah permukiman Ukraina di kawasan Donbas.

Nasib Mayjen Kutuzov mengemuka seiring munculnya rumor di media sosial bahwa Letnan Jenderal Roman Berdnikov, komandan Korps ke-29 Angkatan Darat, juga tewas dalam pertempuran pada akhir pekan lalu.

Kabarnya para komandan-komandan Russia semakin sering terpaksa maju ke lini depan guna mempercepat laju invasi dan sejauh ini Moskwa telah mengkonfirmasi kematian empat jenderal seniornya. AFP/I-1

Baca Juga: