Pasukan Russia secara intens membombardir wilayah Lugansk di Ukraina timur. Serangan bom ini bertujuan pasukan Russia bisa merangsek lebih jauh ke Donbas.

KYIV - Ukraina melaporkan bahwa pasukan Russia telah melancarkan serangan bom besar-besaran di medan pertempuran wilayah Lugansk di Ukraina timur. Menanggapi aksi bombardir Russia itu, Kyiv menegaskan bahwa para tentaranya akan melakukan perlawanan sengit dan terus bertahan selama diperlukan.

Sebelumnya pasukan Russia telah menduduki desa-desa di wilayah itu dan menguasai dua kota. Pendudukan itu akan memberi Moskwa kendali atas seluruh Lugansk serta akan memungkinkan mereka untuk merangsek lebih jauh ke Donbas.

Selain wilayah Lugansk, pasukan Russia pun saat ini sedang membombardir Kota Lysychansk di Donbas. Hal itu disampaikan oleh gubernur wilayah Lugansk, Sergiy Gaiday, pada Rabu (22/6).

"Tentara Russia secara masif menembaki Lysychansk," tulis Gubernur Gaiday melalui media sosialTelegram. "Mereka hanya menghancurkan semua yang ada di sana dan ada korban jiwa," imbuh dia.

Setelah dipukul mundur dari Kyiv dan bagian lain Ukraina saat melancarkan invasi Februari lalu, Moskwa mengalihkan serangan dengan berusaha merebut sebagian besar wilayah Ukraina timur.

Dalam taklimat pada Rabu, Kementerian Pertahanan Russia mengaku bertanggung jawab atas serangan misil yang dilaporkan telah menewaskan sejumlah tentara Ukraina di Mykolaiv selatan.

Sementara itu dalam pidato hariannya pada Selasa (21/6), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh tentara Russia telah melakukan penembakan membabi buta di wilayah timur Kharkiv."Tentara Russia tuli terhadap rasionalitas apapun. Mereka hanya ingin menghancurkan dan membunuh," kata Zelenskyy.

Serang Balik

Sementara itu pihak Russia mendapat laporan dari pihak berwenang di wilayah Rostov yang berbatasan dengan Ukraina, bahwa kebakaran pada kilang minyak Novoshakhtinsk, mungkin disebabkan olehdronedan mengatakan bagian dari pesawat tak berawak telah ditemukan di tempat kejadian.

Kilang minyak Novoshakhtinsk lokasinya hanya beberapa kilometer dari perbatasan dengan wilayah yang dikuasai pasukan separatis Ukraina di Lugansk, dan serangandroneitu menyebabkan ledakan serta memicu kebakaran.

"Duadronetelah menyerang fasilitas teknis pabrik," demikian pernyataan dari kilang minyak Novoshakhtinsk.

Video yang dibagikan di media sosial yang tidak dapat diverifikasi secara independen, menunjukkan adadroneterbang di atas pabrik sesaat sebelum ledakan terjadi.

Sementara itu, Ukraina mengakui bahwa pasukannya telah menyerang anjungan pengeboran gas alam Laut Hitam di Semenanjung Crimea. Kyiv beralasan bahwa penyerangan itu dilakukan karena Russia telah menggunakan anjungan itu sebagai instalasi militer.

Serangan balik itu, yang terjadi pada Senin (20/6), adalah serangan pertama terhadap infrastruktur energi lepas pantai di Crimea sejak Russia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Di menara-menara anjungan itu, Russia telah mengorganisir pasukan kecil dan menyimpan peralatan untuk pertahanan udara, radar perang, dan pengintaian," ucap Sergiy Bratchuk, pejabat di administrasi militer regional Odessa. "Anjungan itu sedang diubah menjadi benteng yang membantu Russia mencapai kendali penuh atas bagian barat laut Laut Hitam," kata dia.

Bratchuk juga mengatakan pasukan Ukraina telah menyerang pasukan Russia yang berada di Pulau Ular. Pulau di wilayah Laut Hitam itu dicaplok Moskwa pada awal ofensif ke Ukraina. AFP/I-1

Baca Juga: