MOSKWA - Russia pada Senin (19/7) mengatakan telah sukses melakukan uji coba misil jelajah hipersonik, Zircon. Capaian ini menjadi tambahan baru untuk gudang senjata Russia yang disebut-sebut "tak terkalahkan" oleh Presiden Vladimir Putin.

Moskwa dalam beberapa tahun terakhir menggembar-gemborkan pengembangan senjata masa depan yang diharapkan akan memberikan keunggulan dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS) pada saat ketegangan dengan Barat meningkat.

Rekaman yang didistribusikan oleh Kementerian Pertahanan Russia menunjukkan kapal perang Laksamana Gorshkov, meluncurkan misil jelajah ke sasaran di pantai Laut Barents di Russia utara.

"Misil Zircon berhasil mengenai target secara langsung pada jarak lebih dari 350 kilometer. Kecepatan terbangnya mencapai hampir Mach 7," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Putin mengungkapkan pengembangan senjata baru dalam pidato kenegaraan pada Februari 2019, dengan mengatakan senjata itu dapat mencapai target di laut dan di darat dengan jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan Mach 9.

Kementerian Pertahanan mengatakan, pihaknya berencana untuk melengkapi kapal perang dan kapal selam dengan misil Zircon setelah misil hipersonik tersebut telah menjalani beberapa tes baru-baru ini dan pada Oktober tahun lalu.

"Peristiwa besar tidak hanya dalam kejayaan angkatan bersenjata kita tetapi untuk seluruh Russia," komentar Presiden Putin saat menggambarkan kesuksesan uji tembak itu.

Russia sebelumnya telah sesumbar untuk mengembangkan beberapa senjata yang menghindari sistem pertahanan canggih yang ada saat ini, termasuk misil antarbenua Sarmat dan misil jelajah Burevestnik. Pakar Barat mengaitkan ledakan mematikan di lokasi uji coba di Russia utara pada 2019, yang menyebabkan lonjakan tajam tingkat radiasi lokal, dengan misil jelajah bertenaga nuklir Burevestnik, yang sempat diungkapkan oleh Putin pada 2018.

Kenai Sasaran

Sementara itu pada Selasa (20/7), Russia juga mengklaim telah berhasil menguji sistem misil pertahanan udara S-500 dalam sebuah latihan di wilayah selatan negaranya. "Misil S-500 berhasil mengenai sasaran pada target balistik berkecepatan tinggi," lapor Kementerian Pertahanan Russia.

Misil S-500 iklaim memiliki jarak tembak maksimum sejauh 600 kilometer dan sistem pertahanan antimisil ini mampu membalas serangan dari luar angkasa. SB/AFP/I-1

Baca Juga: