Ukraina masih berada dalam serangan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan melancarkan invasi ke negara tersebut pada 26 Februari lalu.

Sementara, kedua negara ini sudah melakukan perundingan sebanyak tiga kali, akan tetapi seluruh pertemuan tak menghasilkan terobosan signifikan yang dapat mengakhiri perang.

Pada saat perundingan berjalan, Rusia terus melancarkan sejumlah kota besar Ukraina, terutama Kyiv.

Dalam pertemuan tersebut antara delegasi Ukraina dan Rusia berlangsung pada Senin (7/3). Moskow sepakat gencatan senjata sementara, terutama di dua kota untuk memberi ruang warga sipil evakuasi.

Selain itu, Rusia juga bakal menghentikan serangan di lima kawasan Ukraina untuk membuka koridor kemanusiaan. Meski, sejumlah pihak ragu kesepakatan itu akan berjalan mulus karena Rusia menembaki warga yang sedang evakuasi akhir pekan lalu.

Kontak senjata terus terjadi, termasuk Mariupol dan Volnovkha. Padahal baik Rusia maupun Ukraina sudah sepakat gencatan senjata di kedua kota tersebut.

Kemudian, pertempuran antar pasukan kedua negara ini juga terus terjadi dan ledakan terdengar setiap hari. Menurut PBB, korban tewas imbas invasi Rusia sebanyak 406, pemerintah Ukraina mengklaim korban tewas sudah mencapai 2.000 jiwa.

Akibat dari gempuran itu sembilan orang tewas, termasuk dua anak-anak, akibat serangan udara Rusia di Kota Sumy, Ukraina, sekitar 350 kilometer dari ibu kota, Kyiv pada Senin (7/3) malam waktu setempat.

Selanjutnya, Tim SAR memaparkan gempuran terbaru Rusia tersebut menyasar kompleks apartemen di pusat Sumy.

"Pesawat musuh secara diam-diam menyerang gedung apartemen," tulis tim penyelamat di Telegram pada Senin (7/3) malam, yang dikutip AFP.

Perlu diketahui, Sumy terletak di dekat perbatasan Rusia. Wilayah ini juga menjadi tempat pertempuran sengit pasukan Rusia vs Ukraina selama berhari-hari sejak invasi Moskow berlangsung 24 Februari lalu.

Baca Juga: