MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Jumat (17/3) memberikan penghargaan kepada pilot dua pesawat tempur Su-27 yang mencegat drone tempur Amerika Serikat (AS) MQ-9 Reaper, di atas Laut Hitam pada Selasa. Kontak langsung pertama antara militer kedua negera itu terjadi setelah pesawat Su-27 membuang bahan bakar di atas Reaper sebelum menabrak baling-baling hingga benda tak berawak itu jatuh.

Dilansir oleh Bulgarian Military, insiden itu menyebabkan banjir komentar dan meme di jejaring sosial Internet, terutama setelah rekaman video dari kamera drone saat pesawat Rusia menjatuhkan bahan bakar di atas Reaper dirilis. Beberapa kritikus menggambarkan insiden itu sebagai "Su-27 mengencingi drone Amerika".

"Akibat manuver yang tajam … kendaraan udara tak berawak MQ-9 terbang tak terkendali dengan kehilangan ketinggian dan bertabrakan dengan permukaan air," bunyi siaran pers Kementrian Pertahanan Rusia yang dibagikan lewat saluran Telegram.

"Para pejuang Rusia tidak menggunakan senjata lintas udara, tidak melakukan kontak dengan kendaraan udara tak berawak, dan kembali dengan selamat ke pangkalan udara mereka," lanjut pernyataan itu.

Menurut kementerian, drone itu terbang dengan transpondernya dimatikan dan melanggar batasan wilayah udara yang diumumkan Rusia sehubungan dengan konflik di Ukraina. Rusia menegaskan drone melakukam penerbangan yang tidak terkendali, kehilangan ketinggian dan jatuh ke air sebagai akibat dari "manuver tiba-tiba".

Jatuhnya drone pengintai MQ-9 di Laut Hitam dilaporkan oleh Komando Eropa (
(European Command/EUCOM) pada Selasa malam. AS mengklaim bahwa jet tempur Rusia melakukan intersepsi "tidak aman dan tidak profesional" terhadap drone yang melakukan misi di ruang angkasa internasional.

Pada Kamis, Departemen Pertahanan AS
merilis video dramatis berdurasi 42 detik yang menunjukkan jet tempur Rusia mendekati Reaper, bahan bakar dibuang di dekatnya dalam upaya nyata untuk membutakan instrumen optik drone, dan baling-baling rusak setelahnya.

Sehari sebelumnya, Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan "masih harus dilihat" apakah penjatuhan drone senilai 30 juta dolar AS itu disengaja.

"Kami tahu bahwa pencegatan itu disengaja. Kami tahu bahwa perilaku agresif itu disengaja - kami juga tahu itu sangat tidak profesional dan sangat tidak aman," katanya dikutil dari New York Post.

Duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, membenarkan tindakan pilot Su-27 sebagai tanggapan terhadap AS yang "sengaja dan provokatif" melanggar batas wilayah udara Moskow.

"Aktivitas militer AS yang tidak dapat diterima di dekat perbatasan kami memprihatinkan," tulis Antonov di saluran Telegramnya.

Departemen Luar Negeri AS mengakui insiden itu tidak disengaja tetapi mencatat "potensi eskalasi". Sedangkan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada Rabu langsung membahas insiden itu dengan Shoigu dalam konferensi telepon pertama mereka sejak Oktober.

"Sergei Shoigu menunjukkan bahwa insiden itu disebabkan oleh tindakan AS yang tidak mematuhi zona pembatasan penerbangan yang dinyatakan oleh Federasi Rusia yang ditetapkan sehubungan dengan (perang), serta peningkatan kegiatan pengintaian terhadap kepentingan Federasi Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan setelah panggilan tersebut.

Baca Juga: