Diplomat top Inggris pada Rabu (27/4) meminta sekutu Barat untuk mengirim tank, pesawat tempur, dan senjata berat lainnya ke Ukraina. Permintaan itu diutarakan seiring kekhawatiran meningkatnya perang yang dimulai Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan saat ini adalah waktu untuk keberanian, bukan kehati-hatian bagi negara-negara yang membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

"Senjata berat, tank, pesawat terbang, menggali jauh ke dalam inventaris kami, meningkatkan produksi. Kita perlu melakukan semua ini," kata Truss dalam pidato kebijakan luar negeri tahunan di kediaman Walikota London, seperti dikutip Reuters.

Negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebelumnya telah memasok Ukraina dengan senjata dan perlengkapan militer, termasuk rudal dan kendaraan lapis baja.

Tetapi mereka masih tidak mau memasok pesawat tempur, meskipun ada permintaan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky. Ketakutan itu didasari karena kekhawatiran mereka akan eskalasi perang.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga telah menuduh NATO secara efektif melancarkan perang proksi melawan Rusia. Namun, para pejabat Barat menyangkal hal itu, dengan mengatakan konflik terjadi antara Rusia dan Ukraina karena invasi ilegal Rusia ke tetangganya.

Reuters melaporkan Inggris telah mengirim 450 juta poundsterling ke Ukraina untuk bantuan militer, termasuk ribuan rudal.

Berbanding terbalik dengan perkataan Truss, juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Max Blain, mengatakan Inggris tidak berencana mengirimkan pesawat tempur.

Sementara Truss mengatakan serangan Rusia ke Ukraina harus menjadi peringatan bagi lembaga-lembaga internasional yang gagal mencegah invasi.

"Arsitektur yang dirancang untuk menjamin perdamaian dan kemakmuran telah gagal di Ukraina," kata Truss.

"Struktur ekonomi dan keamanan yang dikembangkan setelah Perang Dunia Kedua dan kemudian Perang Dingin telah berubah bentuk sejauh ini sehingga memungkinkan daripada menahan agresi," tambahnya.

Truss menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "operator nakal yang putus asa" yang merobek tatanan global dan mengakali institusi internasional.

Truss juga menyerukan sanksi ekonomi yang lebih keras terhadap Rusia, dengan mengatakan Barat harus menghentikan impor minyak dan gas Rusia sekali dan untuk semua.

"Jika Putin berhasil, akan ada kesengsaraan lebih lanjut yang tak terhitung di seluruh Eropa dan konsekuensi mengerikan di seluruh dunia," katanya.

"Kami tidak akan pernah merasa aman lagi. Jadi kami harus bersiap untuk jangka panjang dan menggandakan dukungan kami untuk Ukraina," ujar Truss.

Baca Juga: