London - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan angkatan pertama tentara Ukraina, banyak di antaranya tak punya pengalaman militer, telah tiba di Inggris untuk latihan perang.

Seperti dikutip dari VoA, kegiatan itu dilakukan ketika negara Eropa timur itu berusaha menggantikan para tentara yang tewas dan terluka dalam perang melawan Rusia.

Ratusan prajurit pertama akan menerima instruksi di berbagai lokasi di seluruh Inggris.

Itu adalah fase pertama dari program yang bertujuan untuk melatih hingga 10.000 tentara Ukraina. Para prajurit itu akan diajari memegang senjata, memberikan bantuan medis pertama di medan tempur dan taktik patroli.

Pelatihan itu merupakan bagian dari paket bantuan yang lebih besar untuk Ukraina yang mencakup senjata anti-tank, sistem roket dan piranti keras lain yang bernilai 2.3 miliar pounds atau senilai Rp41 triliun.

Terkait perkembangan perang, dilaporkan korban tewas akibat serangan roket Rusia yang menghantam sebuah blok apartemen di Ukraina timur selama akhir pekan naik menjadi 24 pada Senin.

Tim penyelamat masih menyisir puing-puing untuk mencari para penyintas, kata Dinas Kedaruratan Negara.

Sembilan orang telah diselamatkan dari reruntuhan blok lima lantai yang diserang pada Sabtu malam di kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk, kata badan tersebut.

Dinas kedaruratan itu mengatakan 55 orang membantu upaya penyelamatan.

Rusia, yang menginvasi Ukraina dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus, membantah menyasar warga sipil.

Rusia diperkirakan akan memfokuskan serangannya di Ukraina timur di wilayah Donetsk setelah mengklaim merebut Luhansk yang bersebelahan dengan Donetsk. Kedua wilayah itu juga dikenal dengan sebutanDonbas.

Baca Juga: