JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS awal pekan ini diperkirakan bersifat terbatas. Kurs rupiah terhadap dollar AS diprediksi berbalik melemah, hari ini (25/6), dikarenakan sentimen eksternal.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat fokus pasar pekan ini tertuju pada sejumlah hal, seperti perkembangan geopolitik, debat calon presiden Amerika Serikat (AS) dan pemilihan umum (pemilu) di Prancis. Selain itu, lanjutnya, ekspektasi sikap hawkish bank sentral AS (the Fed) juga masih mempengaruhi sikap investor.

Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (25/6), bergerak fluktuatif sebelum berakhir melemah di kisaran 16.380-16.450 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan, Senin (24/6), ditutup menguat 56 poin atau 0,34 persen dari akhir pekan lalu menjadi 16.394 rupiah per dollar AS. Penguatan itu terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan AS sebanyak dua kali pada 2024.

"Pelaku pasar memperkirakan The Fed kemungkinan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.

Sebaliknya, para pengambil kebijakan bank sentral AS atau The Fed terus berargumentasi mendukung penurunan suku bunga hanya sekali pada tahun ini. Aktivitas bisnis AS merangkak naik ke level tertinggi dalam 26 bulan pada bulan Juni di tengah pulihnya lapangan kerja.

Baca Juga: