JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpeluang berbalik melemah, hari ini (4/6). Pergerakan rupiah diperkirakan didominasi oleh sentimen eksternal, terutama kebijakan moneter di sejumlah negara maju.

Analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat fokus pelaku pasar pekan ini tertuju pada keputusan suku bunga di Eropa dan Kanada. Bank Sentral Eropa maupun Bank Sentral Kanada diperkirakan mulai memangkas suku bunga sehingga berpotensi memicu pelonggaran moneter di seluruh dunia.

Selain itu, investor terus mencari petunjukan baru dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Bank sentral dijadwalkan menggerlar pertemuan pekan depan. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (4/6), rawan ditutup melemah di kisaran 16.220-16.270 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Senin (3/6) sore, ditutup menguat 23 poin atau 0,14 persen dari akhir pekan lalu menjadi 16.230 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi di tengah menurunnya inflasi Indonesia.

"Produk Domestik Bruto perekonomian AS tumbuh sebesar 1,3 persen secara tahunan pada kuartal I-2024," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta.

Baca Juga: