JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat seiring tertekannya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Pada pukul 10.00 WIB, rupiah menguat 42 poin atau 0,29 persen ke posisi 14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.435 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjensdra, mengatakan rupiah mungkin bisa menguat mengikuti sentimen positif pelaku pasar global terhadap aset berisiko. Pagi ini, terlihat indeks saham Asia menguat.

"Sentimen didukung oleh ekspektasi pemulihan ekonomi global. Selain itu, dukungan juga datang dari imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga tertekan di bawah 1,6 persen," ujarnya.

Baca Juga: