JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (30/5) pagi, menguat didorong percepatan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh bank sentral.

Rupiah pagi ini bergerak menguat 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.522 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.567 per dolar AS.

"Kebijakan Bank Indonesia untuk mempercepat kenaikan Giro Wajib Minimum untuk bank umum konvensional dan syariah memberikan dorongan untuk penguatan rupiah, sehingga rupiah mulai menjauh dari Rp14.700 per dolar AS," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Senin (30/5).

Bank Indonesia (BI) mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap mulai 1 Juni 2022.

Kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum konvensional yang pada saat ini sebesar lima persen akan naik menjadi enam persen mulai 1 Juni 2022, 7,5 persen mulai 1 Juli 2022, dan sembilan persen mulai 1 September 2022

Sementara itu, kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum Syariah dan unit usaha syariah yang pada saat ini sebesar empat persen akan naik menjadi 4,5 persen mulai 1 Juni 2022, enam persen mulai 1 Juli 2022, dan 7,5 persen mulai 1 September 2022.

Selain itu, lanjut Ariston, indeks dolar AS juga masih terus mengalami penurunan setelah hasil rapat The Fed yang dirilis pekan lalu

"Rapat The Fed menyebut bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni dan Juli berada di kisaran 50 bps. Nilai ini lebih rendah dari perkiraan pasar sebelumnya," ujar Revandra.

Revandra memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.650 per dolar AS.

Pada Jumat (27/5) lalu, rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.613 per dolar AS.

Baca Juga: