JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (24/7). Kenailan indeks dollar AS dipeekirakan memberikan tekanan bagi rupiah.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memperkirakan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (24/7), bergerak di kisaran 14.920 -15.120 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, dalam perdagangan, Jumat (21/7) sore, rupiah melemah 0,27 persen atau 41 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.027 rupiah per dollar AS.

Analis pasar uang Lukman Leong menilai kurs atau nilai tukar rupiah yang berada di posisi 15.027 rupiah per dollar Amerika Serikat (AS) masih wajar.

"Saya tidak melihat ada kebutuhan untuk menguatkan rupiah, Bank Indonesia terlihat lebih berusaha menjaga volatilitas kurs. Saya melihat rupiah masih wajar di Rp15 ribu. Penguatan belum tentu bagus untuk ekonomi, ini bisa membuat ekspor kita menjadi lebih mahal," ucap dia di Jakarta.

Menurut Lukman, rupiah melemah di bawah tekanan penguatan dollar AS yang dipicu oleh data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan.

Klaim pengangguran AS disebut mencapai 228 ribu, lebih baik dari ekspektasi yang sebesar 242 ribu. "(Hal ini mendorong) peningkatan prospek tingkat suku bunga The Fed," kata Lukman.

Dari sentimen dalam negeri, data Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia menunjukkan investasi asing pada kuartal II/2023 tumbuh 14,2 persen, tetapi lebih rendah dari kuartal yang sama pada tahun 2022 sebesar 20,2 persen.

Baca Juga: