JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS bakal kembali terfluktuasi, hari ini (17/9), usai libur panjang. Pergerakan rupiah bakal dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal dan internal.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi melihat pasar bakal merespons serangkaian komentar agresif dari pejabat bank sentral Jepang (BoJ). Selain itu, investor juga menantikan respons Bank Indonesia (BI) terhadap rencana penyesuaian suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).

Menurut Ibrahim, Indonesia juga membutuhkan stimulus. Jika The Fed menurunkan suku bunga, maka akan mendorong BI untuk memotong suku bunga juga.

Dengan demikian berdampak ke mata uang rupiah kembali menguat, inflasi terkendali, perekonomian kembali tumbuh itu dibarengi dengan lowongan kerja yang terus meningkat.

Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uanv antarbank, Selasa (17/9), masih bergerak fluktuatif di kisaran 15.350 - 15.420 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada akhir perdagangan, Jumat (13/9) sore, menguat 37 poin atau 0,24 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.402 rupiah per dollar AS. Penguatan seiring peningkatan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS atau Fed Funds Rate (FFR).

"Rupiah menguat hari ini terhadap dollar AS dengan menguatnya kembali ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS dan ditambah pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa semalam sebesar 25 basis poin," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra.

Dia menuturkan data inflasi produsen AS Agustus 2024 menunjukkan penurunan dengan kenaikan hanya 1,7 persen dari sebelumnya 2,1 persen.

Hal itu menguatkan hasil inflasi konsumen AS di hari sebelumnya yang hanya naik 2,5 persen dari sebelumnya 2,9 persen year on year (yoy).

Baca Juga: