JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS menguat pada perdagangan Jumat lalu. Pada akhir perdagangan, rupiah menanjak 40 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.125 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.165 per dolar AS.
Rupiah merespons positif terhadap penurunan utang Pemerintah Republik Indonesia.
"Pasar merespons positif terhadap Kementerian Keuangan melaporkan kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp8.461,93 triliun," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta akhir pekan lalu.
Jumlah utang pemerintah itu turun sebesar Rp40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp8.502,69 triliun. Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 38,49 persen, dibanding bulan sebelumnya 38,68 persen.
Rasio utang per akhir Agustus 2024 yang mencapai 38,49 persen terhadap PDB, tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Di sisi eksternal, pasar sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan The Fed setidaknya 25 basis poin di pertemuan Fed pada 6-7 November, dengan peluang 51,3 persen untuk penurunan setengah poin persentase yang sangat besar, menurut Alat FedWatch CME Group.