JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali tertekan dalam perdagangan tengah pekan ini. Pelemahan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi sentimen meningkatnya tensi geopolitik akibat konflik Iran dan Israel.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (17/4), bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran 16.160 - 16.250 rupiah per dollar AS.

Menutur Ibrahim, ketegangan di Timur Tengah bakal mendorong peningkatkan permintaan aset lindung nilai atau safe haven. Kondisi tersebut bakal membuat dollar AS makin perkasan terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di akhir perdagangan, Selasa (16/4), melemah usai libur panjang Lebaran 2024, sebagai imbas dari rilis angka penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan. Kurs rupiah ditutup melemah 328 poin atau 2,07 persen dari penutupan pada 5 April lalu menjadi 16.176 rupiah per dollar AS.

"Pelemahan rupiah kali ini tertekan oleh penguatan yang terjadi pada kinerja indeks dollar AS, imbas dari rilis angka penjualan ritel Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta.

Baca Juga: