SURABAYA - Rumah Sakit Terapung "Ksatria Airlangga" akan ikut memberikan bantuan medis bagi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Namun, kapal phinisi milik ikatan alumni Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu gagal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena cuaca buruk.

"Rencananya tadi pagi kami akan berangkat, tapi pihak syahbandar melarang karena kondisi ombak di Selat Bali sedang tinggi. Kami taati, agar jangan sampai niatnya menolong, tapi nanti malah merepotkan orang lain," kata Ketua Yayasan Ksatria Medika Airlangga, Pudjo Hartono, di Surabaya, Selasa (7/8).

Pudjo menambahkan meski gagal berangkat tim bantuan medis pendahuluan yang terdiri dari sejumlah ahli ortopedi, ahli bedah, ahli anastesi, dokter umum dan sejumlah perawat telah berangkat lewat jalur udara. Mereka langsung bekerja di rumah sakit setempat, dan kelihatannya di sana masih memerlukan tambahan tenaga. Nanti kegiatan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga akan dilakukan di pelabuhan, pasien dinaikan kapal, setelah operasi selesai diturunkan untuk rawat jalan di rumah sakit setempat.

SB/N-3

Baca Juga: