YOGYAKARTA - Rumah Sakit Lapngan dengan total 850 bed perawatan untuk mengampu pasien-pasien dengan gejala ringan hingga sedang yang tak perlu dilaksanakan di rumah sakit rujukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah siap beroperasi.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie mengatakan saat ini 850 bed perawatan pasien disiapkan di beberapa lokasi seperti UC UGM, Wisma Kagama, Rusun BBWSO juga bangunan-bangunan lain di bawah otoritas Pemda DIY maupun pemerintah pusat. Ruang-ruang perawatan nantinya diperuntukkan bagi pasien positif dengan gejala ringan hingga sedang yang seturut asesmen tak perlu dirawat di rumah sakit rujukan.

"Rumah sakit lapangan ini akan diampu oleh rumah sakit yang ada. Misalnya di UC itu diampu oleh RSA UGM. Harapannya bisa demikian sehingga penanganan bisa maksimal," ungkap Pembajun pada wartawan, kemarin.

Pembajun menerangkan bahwa tingkat keterisian rumah sakit di DIY sudah mencapai angka 95 persen sehingga tambahan bed rumah sakit lapangan ini akan sangat membantu penanganan Covid di DIY.

"Kondisi saat ini sampai hari terakhir angka keterisian tempat tidur di RS sudah di atas 95 persen. Ini memang kalau lampu merah kuning hijau ini. Memang sudah merah," kata Pembajun.

Kondisi darurat ini membuat rumah sakit harus mendirikan tenda-tenda darurat di depan rumah sakit. Namun, langkah ini tidak bisa untuk jangka panjang. Mendirikan rumah sakit lapangan adalah salah satu pilihan terbaik yang bisa dilakukan.

Pembajun menjelaskan bahwa setiap rumah sakit lapangan harus ada pengampu dari rumah sakit utama. Sejauh ini belum semua rumah sakit lapangan mendapat pengampu.

Di Universitas Gadjah Mada (UGM) sejumlah lokasi yang dijadikan shelter seperti Hotel University Club (UC), Wisma Kagama, hingga Wisma Karanggayam akan dialihkan menjadi rumah sakit lapangan. Mereka akan diampu oleh RSA UGM.

"Kaya UC dan Wisma Kagama akan dikembangkan menjadi lapangan diampu RSA UGM. Mungkin juga nanti ada Wisma Karanggayam akan dipakai rumah sakit lapangan," ujar dia.

Rumah sakit lapangan yang kedua adalah Asrama UNY. Namun sampai saat ini belum didapati mana rumah sakit yang akan jadi pengampu.

Baca Juga: