JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mewajibkan seluruh rumah warga di kawasan Tambora memiliki Alat Pemadam Api Ringan (Apar).
Hal tersebut diwajibkan pemerintah lantaran wilayah tersebut terbilang rawan terjadi kebakaran. "Diharapkan semua punya Apar terutama rumah yang dijadikan tempat usaha itu seperti home industri," kata Camat Tambora Bambang Sutarna di Jakarta Barat, Jumat (10/12).
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan sidak ke beberapa rumah. Berdasarkan pemantauan tersebut, dia mengklaim mayoritas rumah sudah memiliki Apar.
Pihaknya akan memfasilitasi warga yang belum mempunyai Apar. "Nanti kita komunikasikan dengan Damkar ada atau tidak bantuan dari pihak pemadaman kebakaran untuk Apar," kata dia.
Bambang juga tidak lupa mengingatkan warga untuk memerhatikan aliran listrik di setiap rumah agar tidak terjadi arus pendek (korsleting) dan berujung kebakaran. Dengan upaya upaya tersebut, Bambang berharap warga lebih mudah mengantisipasi kebakaran.
Sebelumnya, beberapa peristiwa kebakaran sempat terjadi di kawasan Tambora. Salah satu yang menyulut perhatian publik adalah kebakaran yang menewaskan satu keluarga.
Kala itu api melalap empat rumah di Jalan Tambora 1 RT 10/02 Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (8/12) pagi. Akibatnya, satu keluarga yang tinggal di salah satu rumah tersebut meninggal dunia dengan luka bakar. "Iya benar satu keluarga meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Sjukri Bahanan di Jakarta.
Satu keluarga itu terdiri dari Agus Sugianto (40), Wawa (37) selaku ibu rumah tangga, Ng Melan (81), Timotius (7) dan Doycelyn (5). Para korban diduga terjebak di dalam rumah saat terjadi kebakaran sehingga tidak dapat melarikan diri.
Dari peristiwa tersebut, sebanyak empat rumah terbakar berikut 11 sepeda, dan tiga sepeda motor milik warga.

Instalasi Listrik
Untuk mencegah kebakaran, Pemkot Jakbar juga memeriksa instalasi listrik di rumah-rumah warga di Kecamatan Tambora. "Pemeriksaan ini untuk pencegahan supaya tidak terjadi kebakaran karena korsleting aliran listrik," jelas Bambang Sutarna.
Menurut Bambang, mayoritas kebakaran yang terjadi di Kecamatan Tambora disebabkan korsleting listrik.

Baca Juga: