MOSKWA - Russia, pada Senin (29/11), mengeklaim rudal jelajah hipersonik Zircon miliknya berhasil mengenai sasarandalam uji peluncuran kedua dalam dua pekan terakhir. Peluncuran itu disanjung oleh Presiden Vladimir Putin sebagai bagian dari generasi baru sistem senjata yang tak tertandingi.

Rudal ituditembakkan dari kapal perang Admiral Gorshkov di Laut Putih dan mencapai sasaran di laut sejauh 400 km lebih, kata Kementerian Pertahanan Russia.

Cuplikan video singkat memperlihatkan rudal tersebut menerangi langit malam dengan semburan cahaya putih. Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Korea Utara juga terlibat dalam perlombaan rudal hipersonik, generasi selanjutnya dari senjata jarak jauh yang lebih sulit terdeteksi dan dicegat.

Rudal hipersonik melesat dengan laju lebih dari lima kali kecepatan suara atau sekitar 6.200 km/jamdi atmosfer.

Kemampuan Rudal

Putin mengumumkan sederet senjata hipersonik baru pada 2018. Dia mengeklaim senjata-senjata itu mampu mencapai hampir semua tempat di dunia dan mampu menghindari perisai rudal yang dibangun oleh AS.

Sebelumnya diberitakan, Russia memulai produksi massal rudal hipersonik Zircon. Rudal yang mampu melesat dengan kecepatan 10.600 kilometer per jam ini diklaim tak tertandingi dan tak bisa dihentikan.

Produksi massal rudal yang bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan Russia dengan negara-negara Barat serta perlombaan senjata hipersonik. Ketegangan dipicu konflik di perbatasan Ukraina.

Produksi skala penuh Zircon di pabrik rahasia dekat Moskwa itu dilakukan setelah suksesnya uji coba pada 18 November lalu, yakni dilakukan dari kapal perang fregat di Laut Putih. Sebulan sebelumnya Zircon untuk pertama kalinya ditembakkan dari kapal selam.

Produksi ini juga sejalan dengan keinginan Presiden Vladimir Putin yang memerintahkan agar rudal Zircon mulai disebar ke Angkatan Laut pada tahun depan.

Sebagaimana uji coba, rudal ini tampaknya akan digunakan pada kapal perang fregat serta kapal selam, selain ada kemungkinan digunakan secara statis dan menggunakan kendaraan darat.

Zircon mencapai puncak kematangan setelah melalui pengembangan selama lebih dari 20 tahun dan dianggap sebagai senjata andalan Putin untuk generasi selanjutnya.

Wakil Perdana Menteri, Yury Borisov, bulan lalu mengatakan Russia telah melampaui Barat dalam hal senjata hipersonik dan akan mempertahankan keunggulan ini.

"Kami telah menorobos maju, khususnya di bidang senjata hipersonik berdasarkan prinsip-prinsip fisika baru. Kami sekarang memiliki keuntungan dalam hal ini dibandingkan negara-negara Barat yang terkemuka dan akan mencoba untuk mempertahankan posisi ini," tuturnya. SB/Rtr/N-3

Baca Juga: