“Dalam kasus tawuran yang marak, saya berharap para Ketua RT atau Ketua RW bisa aktif mengecek warganya tawuran," harap dia.
JAKARTA - Pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) diminta untuk berperan aktif menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah masing-masing sebagai upaya mencegah tawuran. "RT/RW mesti proaktif cegah tawuran," tandas Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, Selasa (28/8).
Hal itu disampaikan Nicolas dalam keterangannya terkait acara "Ngopi Kamtibmas" bersama warga di Pos Satkamling Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (27/8) malam.
"Dalam kasus tawuran yang marak, saya berharap para Ketua RT atau Ketua RW bisa aktif mengecek warganya tawuran," harap dia.
Caranya, dengan membangun jaringan ketua lingkungan serta kepolisian sehingga bisa bersama-sama menciptakan situasi yang aman kondusif.
Kegiatan "Ngopi Kamtibmas" merupakan program Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Karyoto. Tujuannya untuk mendengarkan dan mencari solusi atas berbagai permasalahan masyarakat.
Nicolas juga minta kepada pengurus RT dan RW agar melakukan imbauan kepada warga bila ada indikasi terjadi tindak kenakalan remaja seperti tawuran. Dia berharap masyarakat peduli terhadap lingkungannya dengan melaksanakan patroli keamanan keliling bersama aparat keamanan (TNI dan Polri).
"Mari bersama-sama kita ciptakan keamanan dan ketertiban dengan meningkatkan kembali Satkamling bersama TNI-Polri baik Babinsa maupun Bhabinkamtibmas," tutur Nicolas. Di samping itu, Nicolas juga mengingatkan kepada orang tua untuk menjaga anak-anak di rumah serta awasi dalam penggunaan telepon seluler (handphone).
"Silakan kepada bapak ibu untuk selalu cek penggunaan HP anaknya di rumah. Jangan sampai disalahgunakan untuk hal-hal negatif," ujarnya.
Menjelang pelaksanaan Pilkada Jakarta, Kapolres juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk selalu menjaga kamtibmas di wilayahnya.
Melalui kegiatan "Ngopi Kamtibmas" Polres Metro Jakarta Timur berharap dapat membangun sinergi yang lebih kuat dengan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Razia Tas Siswa
Tawuran memang marah di mana-mana tak hanya di Jakarta, tetapi juga di daerah lain seperti Tangerang. Untuk itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, menggelar razia tas bawaan siswa tingkat SMP maupun SMA/SMK. Langkah ini untuk mencegah kenakalan remaja seperti tawuran.
Kasie Ketentraman dan Ketertiban Umum(Trantibum) Kecamatan Ciledug, Agung Wibowo, menuturkan, Satpol PP menyasar SMK Bina Bangsa dan SMK Bhakti Mulya. "Petugas tidak menemukan rokok maupun senjata tajam. Razia tas akan rutin dilakukan ke seluruh sekolah tingkat SMP maupun SMA/SMK di Kecamatan Ciledug," jelas Agung.
Dalam razia, ujar Agung, petugas mendatangi kelas dan memeriksa secara teliti setiap bagian tas bahkan lembar buku dilakukan pemeriksaan oleh petugas. "Petugas juga menyisir kolong meja dan setiap sudut sekolah yang berpotensi ditemukan benda tajam untuk melakukan tindak pidana atau kenakalan remaja," tegasnya.
Agung menuturkan, razia merupakan upaya penegakan Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang kawasan bebas tanpa asap rokok serta meminimalkan tindak kenakalan remaja, seperti tawuran di luar sekolah. "Kegiatan ini telah menjadi agenda rutin petugas trantibum Kecamatan Ciledug untuk mengantisipasi kriminalitas jalanan yang dilakukan pelajar," jelas Agung.