Seiring dengan menurunnya angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19, beberapa rumah sakit di Kabupaten Bogor mulai membongkar tenda-tenda daruratnya.
BOGOR - Sejumlah rumah sakit (RS) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat membongkar tenda darurat seiring menurunnya angka keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di wilayah tersebut.
"Sudah ada beberapa yang bongkar tenda darurat, karena kan angka BOR kita cenderung terus menurun," kata Bupati Bogor Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor di Cibinong, Bogor, Senin (9/8).
Rumah sakit yang tercatat sudah membongkar tenda darurat, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dan RS Hermina Cileungsi.
Sejak gelombang kedua penularan kasus Covid-19 pada Juli 2021, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mencatat banyak tenda darurat didirikan, yakni di 13 lokasi karena tingginya angka keterisian tempat tidur rawat inap pada saat itu.
Kini BOR tempat tidur RS di Kabupaten Bogor berada di angka 51,72 persen dari total ketersediaan 1.808 tempat tidur. Angkanya berangsur menurun setelah sempat memuncak hingga 97 persen pada bulan Juli 2021.
Ade Yasin menyebutkan penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU di Kabupaten Bogor juga terus menurun. BOR ICU 76,67 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 88 persen dari total ketersediaan 150 tempat tidur.
Tingkat keterisian tempat tidur di dua pusat isolasi pasien Covid-19 milik Pemerintah Kabupaten Bogor itu terus menurun. Pusat isolasi di Cibogo, kawasan Puncak Bogor kini hanya dihuni oleh satu orang dari total ketersediaan 60 tempat tidur.
Sementara pusat isolasi di Kemang, Bogor yang merupakan bangunan Wisma Kementerian Dalam Negeri kini hanya dihuni oleh delapan orang dari total ketersediaan 84 tempat tidur.
Lakukan Evaluasi
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berharap ada relaksasi setelah PPKM Level 4 pada 3-9 Agustus 2021 dan ada penurunan jenjang PPKM setelah itu.
"Kami menunggu hasil evaluasi PPKM Level 4 di Kota Bogor yang akan diumumkan pemerintah pusat pada Senin (9/8)," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya di Kota Bogor, kemarin.
Menurut Bima Arya, evaluasi PPKM Level 4 di Kota Bogor dalam sepekan terakhir, Pemerintah Kota Bogor tidak bisa memutuskan lebih dulu, tapi menunggu hasil evaluasi dari pemerintah pusat. "Setelah itu, baru Pemkot Bogor bersama Forkopimda melakukan evaluasi, untuk menentukan kebijakan berikutnya," katanya.
Bima Arya berharap PPKM Level 4 di Kota Bogor dalam sepekan terakhir, sejak Selasa (3/8) hingga Senin (9/8), ada relaksasi dan ada perbaikan status. "Kami harapkan statusnya bisa turun dari Level 4 menjadi Level 3. Keputusan ini ada di pemerintah pusat," katanya.
Bima Arya menjelaskan kalau melihat indikatornya, selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4, mulai Sabtu (3/7), sampai Minggu tren penularan Covid-19 di Kota Bogor sudah turun secara siginifikan.