JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, pada Senin (22/1) mengatakan bahwa Paskibraka merupakan representasi dari perwakilan kaum muda Indonesia dengan latar belakang yang beragam.

Hal itu diungkapkan pria yang dikenal dengan Romo Benny, dalam kegiatan Penguatan Duta Pancasila dan Jiwa Kepaskibrakaan yang digelar BPIP melalui Kedeputian Pengendalian dan Evaluasi.

Menurut Benny, para Purnapaskibraka Duta Pancasila 2022 yang telah terpilih dari para pemuda terbaik di negara ini hendaknya dapat terus menjadi wajah dan garda terdepan pembumian Pancasila.

"Paskibraka Duta Pancasila ini diharapkan dapat senantiasa menjadi contoh nyata pengaktualisasian nyata Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari khususnya dalam era media sosial dan digital seperti sekarang ini," tuturnya.

Menurut dia dalam era digital sekat budaya makin terbuka, informasi, budaya dan ideologi tersampaikan dengan cepat dan hampir tanpa filter.

"Hal ini membuat ruang publik khususnya media sosial menjadi padat dan penuh dengan informasi yang tak jarang membuat para penggunanya khususnya generasi muda tersesat dalam hal hal yang tidak hanya tidak sesuai dengan nilai nilai Pancasila namun juga dalam perkembangannya dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tutur Benny.

"Bahkan ini menimbulkan kerugian baik secara personal,kelompok bahkan negara."

Doktor Ilmu Politik ini lebih lanjut menyatakan bahwa dengan tehnologi ruang dan waktu menjadi tidak terbatas, IPTEK membuat manusia mudah berinteraksi,semua orang bisa mendapatkan sesuatu tapi manusia terasing dari realita dan tidak punya daya kritis dan cenderung copy paste, manusia tidak lagi membaca dan memahami sesuatu secara trending.

"Mentalitas kita cenderung pada mentalitas penyerobot dan cepat tanpa menghormati waktu," ujarnya.

Menurut dia, etika dan kesadaran sebagai penyandang gelar purna paskibraka duta Pancasila, sudah seharusnya generasi muda yang hadir dalam acara dapat mempengaruhi masyarakat dalam menginternalisasi Pancasila dalam tindakan dan perbuatan sehari hari.

Benny berharap, para Purna Paskibraka duta Pancasila harus dapat menjaga keutamaan hidup dengan senantiasa memiliki hati merah putih yang senantiasa menjaga kebersihan jiwa.

Penyandang gelar Purna Paskibraka duta Pancasila lanjutnya, berarti menjadi para pemuda terpilih yang mau dan ihklas menjadi pejuang kebenaran dan keadilan sebagai dengan mencintai sesama ciptaan Tuhan sebagai pengejawantahan cinta akan tuhan yang merupakan nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

"Dengan mencintai sesama ciptaan Tuhan para Purnapaskibraka Duta Pancasila diharapkan tidak akan menjadi pribadi yang reaktif dan provokatif," ujarnya.

Menurutnya, para Purnapaskibraka Duta Pancasila diharapakan menjadi pribadi yang tidak hidup dalam sentimen identitas, mencintai sesama juga berarti kita senantiasa mau untuk berkolaborasi dan bersinergi,untuk bergotong royong mencari titik temu dan bergotong royong, demi kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut Staff Khusus dari lembaga yang dipimpin oleh Yudian Wahyudi itu menyatakan Bahwa Purna Paskibraka Duta Pancasila harus dapat peka menyikapi tehnologi dan fenomena fenomena yang terjadi di lapangan, dengan mampu melakukan lompatan dengan tidak hanya sebagai pengguna dan pengekor, namun lebih lanjut para Purnapaskibraka Duta Pancasila harus dapat mengubah paradigma Masyarakat agar dapat menciptakan tehnologi tepat guna yang bermanfaat tidak hanya sebagai sarana mempemudah kehidupan sehari hari.

"Namun juga sebagai wadah untuk menjawab tantangan tantangan yang hidup dan berkembang dalam segala bidang masyarakat," tutur dia.

Benny menutup paparannya dalam acara yang juga dihadiri oleh Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Ermaya Suradinata yang membahas dengan komperhensif apa dan bagaimana cara menjadi pemimpin.

"Purna Paskibraka Duta Pancasila dapat menjadi pelopor dalam masyarakat untuk tidak hanya menjadi pengguna namun juga pemilik tehnologi, para Purna Paskibraka Duta Pancasila hendaknya selalu mengasah kemampuan untuk menggunakan Logos, pathos dan ethos yang mereka miliki untuk membumikan Pancasila secara nyata yang terwujud dalam tercapainya kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat," pungkas dia.

Baca Juga: