DOHA - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah dan rombongan dikabarkan menginap di sebuah hotel berbintang lima di Ibu Kota Doha, Qatar, selama Perang Gaza berlangsung antara 10-20 Mei lalu.
Berdasarkan salinan tagihan biaya bertanggal 20 Mei diperoleh Albalad.co, rombongan Haniyah menginap di Hotel Mandarin Oriental. "Mereka menyewa 30 kamar, terdiri dari empat kamar jenis Royal Suites Style, delapan kamar Royal Deluxe Senior Room, dan 18 kamar Royal Single Room," lapor Albalad.co pada Sabtu (29/5).
Tarif Royal Suites Style 3.329 dollar AS per malam (kini setara 47,6 juta rupiah), Royal Deluxe Senior Room 2.229 dollar AS (31,9 juta rupiah), dan Royal Single Room 998 dollar AS tiap malam (14,3 juta rupiah).
Selama menginap, rombongan Haniyah menggunakan layanan spa dan sauna dengan jumlah tagihan 26.589 dollar AS (380,4 juta rupiah), cuci dan setrika pakaian sebesar 7.009 dollar AS (100,3 juta rupiah), pemakaian ruang pertemuan senilai 98.453 dollar AS (1,4 miliar rupiah), layanan lainnya seharga 314.519 dollar AS (4,5 miliar rupiah), dan transportasi sebesar 9.012 dollar AS (128,9 juta rupiah).
Jumlah keseluruhan tagihan mesti dibayar oleh rombongan Haniyah itu setelah ditambah pajak lima persen adalah 1.045.604,70 dollar AS (14,9 miliar rupiah).
Hingga kabar ini dilansir belum diketahui alasan Haniyah dan rombongan menginap di hotel mewah itu. Juga belum diperoleh informasi siapa menanggung semua biaya hotel mereka.
Empat pejabat Hamas dihubungi Albalad.co, yakni kepala perwakilan Hamas di Iran, Khalid Qaddumi, pejabat Hamas di Gaza Fauzi Barhum, kepala perwakilan Hamas di Malaysia, dan pejabat di kantor Biro Politik Hamas di Doha, belum memberikan komentarnya.
Haniyah, tadinya tinggal di Jalur Gaza, namun sejak Desember 2019 meninggalkan wilayah yang telah diblokade Israel sedari 2007 itu dan kini ia menetap di Doha. Albalad/I-1