HAINAN - Tiongkok, pada Minggu (27/2), meluncurkan roket Long March-8 dan berhasil menempatkan 22 satelit di luar angkasa. Keberhasilan itu memecahkan rekor domestik untuk penempatan satelit luar angkasa terbanyak yang diluncurkan oleh sebuah roket.

"Roket meluncur pada pukul 11.06 waktu setempat di situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan selatan, sebelum mengirim satelit ke orbit yang telah ditentukan sebelumnya," lapor kantor berita Xinhua.

Satelit-satelit ini kemudian akan dilepaskan dalam 12 kelompok. Satelit-satelit itu terutama akan digunakan untuk layanan penginderaan jauh komersial, pemantauan lingkungan laut, pencegahan kebakaran hutan dan mitigasi bencana.

Misi tersebut menandai penerbangan ke-409 oleh roket Long March. Long March-8 yang digunakan untuk peluncuran Minggu adalah versi modifikasi dari roket kargo medium dan memiliki panjang 48 meter dengan berat lepas landas 198 ton. Roket ini menggunakan propelan tidak beracun dan bebas polusi dengan kapasitas 3 ton untuk orbit sinkron Matahari.

Hasil Modifikasi

Dibandingkan dengan model aslinya, model yang dimodifikasi tidak memiliki booster samping, tetapi dapat meluncurkan beberapa satelit dengan kebutuhan orbit yang berbeda.

Long March-8 adalah generasi baru roket kargo Tiongkok. Penelitian dan pengembangan roket ini dimulai pada 2017. Model asli melakukan misi debutnya di situs peluncuran pantai Wenchang pada 22 Desember 2020.

Dirancang dan dibangun oleh Tiongkok Academy of Launch Vehicle Technology, anak perusahaan Tiongkok Aerospace Science and Technology Corp, roket tersebut mengisi celah dalam kemampuan peluncuran oleh Tiongkok ke orbit sinkron Matahari dan memenuhi kebutuhan lebih dari 80 persen untuk misi peluncuran pesawat ruang angkasa menengah dan orbit rendah.

Kepala komandan roket, Xiao Yun, mengatakan perakitan dan pabrik uji untuk jenis Long March-8 sedang dibangun di luar lokasi peluncuran Wenchang.

Setelah selesai, diharapkan untuk mempersingkat interval peluncuran roket Long March-8 menjadi tujuh hari hingga memungkinkan 50 peluncuran roket dalam setahun.

Baca Juga: