JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan Rusia pada stasiun kereta api di Kramatorsk sebagai kejahatan perang - sentimen yang diekspresikan para pemimpin Eropa tentang dugaan kekejaman yang dilakukan tentara Vladimir Putin selama invasi Ukraina.

Dalam laporan Newsweek, Sabtu (9/4), Zelenskyy mengatakan 50 orang terbunuh termasuk lima anak-anak dalam serangan roket itu. Stasiun kereta api selama ini menjadi tempat evakuasi warga sipil. Kremlin membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Moskow mengatakan serangan itu adalah hoaks yang dibuat Ukraina.

Newsweek telah menghubungi dan meminta komentar Menteri Pertahanan Rusia.

Pemandangan di Bucha, kota di kawasan Kiev, telah mengejutkan dunia menyusul mundurnya tentara Rusia dari kota itu.

Pejabat lokal mengatakan lebih dari 360 warga sipil terbunuh dan lebih dari 280 orang dikubur di kuburan missal oleh warga kota.

Setelah mengunjungi kota Bucha pada Jumat, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, "Jika ini bukan kejahatan perang, lalu apa itu kejahatan perang?"

Tim forensik mulai menggali kuburan massal di kota tersebut, dia bilang Uni Eropa sedang bekerja bersama Ukraina dalam sebuah tim investigasi bersama untuk mengumpulkan bukti atas kemungkinan terjadi kejahatan perang.

Pada Sabtu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, mengutip Reuters, "Ini adalah kejahatan perang yang tidak akan bisa diterima, […] sesuatu yang tidak bisa dilupakan."

Di hari yang sama, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menemui Zelenskyy di Kiev sehari setelah dia mengumumkan Inggris akan memasok senjata senilai 100 juta pounds (130 juta dolar AS) ke Ukraina setelah serangan bom stasiun di kereta api.

Pejabat Ukraina mengatakan, 10 koridor kemanusiaan telah disepakati untuk membantu warga keluar dari kota-kota yang dikepung pasukan Rusia.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, warga dapat meninggalkan kota di kawasan Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhzhia pada Sabtu.

BBC melaporkan, warga yang berada di kota Mariupol, Enerhodar, Tokmak, Berdyansk dan Melitopol akan dievakuasi ke kota Zaporizhzhia.

Sementara warga di Severodonetsk, Lysychansk, Popasna, Hirske and Rubizhne bisa pindah ke kota Bakhmut di kawasan Donetsk.

Baca Juga: