WASHINGTON DC - Robot Perseverance milik lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) telah memulai perjalanan pertamanya di planet Mars. Wahana itu tidak bergerak jauh yaitu hanya 6,5 meter jarak totalnya.

Namun ilmuwan deputi proyek Nasa, Katie Stack Morgan, menyebutnya momen yang sangat penting. "Meskipun robot penjelajah ini masih melakukan banyak pemeriksaan teknis, menit ketika 'rodanya' mulai bergerak kita bisa menganggap diri kitasebagai penjelajah di permukaan Mars," ujar Morgan kepada BBC News.

Sudah dua pekan sejak robot seberat dua ton itu mendarat dengan dramatis di Planet Merah. Sejak itu, para teknisi telah mempersiapkan kendaraan tanpa awak tersebut dan banyak sistemnya yang kompleks, termasuk instrumen dan lengan robot.

Namun semua orang telah menunggu Perseverance mulai beroperasi. Itu terjadi pada Selasa (2/3). Si robot bergerak maju sedikit, berputar 150 derajat, kemudian mundur lagi sedikit.

"Anda dapat melihat jejak roda yang kami tinggalkan di Mars. Saya rasa saya tak pernah sesenang ini melihat jejak roda," kata seorang teknisi Perseverance, Anais Zarifian. "Ini tonggak besar bagi misi ini dan tim. Kami sudah mengendarai [Perseverance] di Bumi, tapi mengendarainya di Mars, itu tujuan terbesarnya, dan begitu banyak orang telah bekerja untuk momen ini selama bertahun-tahun," imbuh dia.

Perseverance didaratkan di sebuah kawah dekat ekuator yang disebut Jezero, untuk mencari bukti kehidupan di masa lampau. Ikhtiar ini akan melibatkan penjelajahan sejauh 15 kilometer dalam satu tahun Mars (setara kira-kira dua tahun Bumi).

Para ilmuwan ingin mencapai sejumlah formasi batuan di dalam kawah yang diduga menyimpan rekaman aktivitas biologis di masa lampau.

Diantaranya adalah apa yang terlihat dalam citra satelit sebagai delta, struktur yang terbentuk dari lumpur dan pasir yang terbuang oleh sungai saat memasuki badan air yang lebih luas. Dalam kasus Jezero, badan air yang lebih luas ini kemungkinan besar merupakan danau purba yang ada miliaran tahun lalu.

Tim misi mempertimbangkan satu dari dua rute menuju delta, rute yang akan memberi para ilmuwan gambaran awal dengan membawa Perseverance melewati sisa-sisa delta yang terisolasi.

"(Gundukan) ini berjarak sekitar satu setengah mil jauhnya dari si robot penjelajah. Anda sebetulnya bisa mempelajari pelapisan di dalam bebatuannya," kata Morgan. "Dalam singkapan ini, batuan berlapis yang resisten kemungkinan besar diendapkan oleh sungai yang mengalir ke Danau Jezero purba, dan para ilmuwan dalam tim bekerja keras untuk memahami asal mula dan pentingnya bebatuan seperti ini," imbuh dia.

Tujuan jangka pendek bagi Perseverance adalah eksperimen helikopter. Robot penjelajah itu membawa sebuah helikopter kecil dari Bumi.

Robot itu akan menghabiskan beberapa pekan ke depan untuk berjalan dari lokasinya saat ini ke medan yang cocok, tempat perangkat seberat 2 kilogram yang disebut Ingenuity dapat diletakkan ke tanah dengan aman. Saat ini, pesawat itu masih tersampir di bawah perut Perseverance.

"Kami masih mencari zona penerbangan yang cocok," kata Robert Hogg, deputi manajer misi Perseverance. "Kami menggunakan citra kamera navigasi, citra stereo, untuk menganalisis medan. Tim juga telah mengamati citra orbit untuk mencari zona penerbangan. Singkatnya, kami masih berusaha untuk melakukan itu pada musim semi," ucap Hogg.

Perseverance adalah robot penjelajah tercepat yang pernah ditaruh Nasa di Mars. Ini bukan karena kecepatan putaran rodanya (sekitar 5 sentimeter/detik), tapi lebih karena kecanggihan sistem navigasi otomatisnya.

Robot itu mengambil gambar untuk menilai jalan di depannya. Kendaraan-kendaraan sebelumnya harus berhenti saat gambar-gambar ini diproses. Perseverance dapat melakukannya sambil jalan. "Perseverance bisa berjalan sambil mengunyah permen karet," kata Anais Zarifian.

NASA mengumumkan pada Jumat (5/3) bahwa mereka menamai lokasi pendaratan Perseverance di Kawah Jezero dengan nama penulis fiksi ilmiah terkenal AS, Octavia E Butler.

Kehormatan yang sama diberikan pada penulis Ray Bradbury pada 2012. Namanya diberikan pada lokasi pendaratan robot penjelajah badan antariksa AS itu sebelumnya, Curiosity. BBC/I-1

Baca Juga: