JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyusun roadmap atau peta jalan dekarbonisasi industri semen. Rencananya diimplementasikan tahun depan setelah Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin-nya) terbit. Langkah ini memacu daya saing industri semen nasional.

"Kita sangat mendorong dekarbonisasi industri semen karena sektor ini termasuk penyumbang emisi terbesar. Penerapan road map dekarbonisasi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emmision (NZE) pada 2060," tegas Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam Kemenperi, Putu Nadi Astuti dalam bincang bincang media terkait perkembangan industri semen di kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (4/6).

Dipaparkan Putu, roadmap tersebut akan diatur secara terperinci teknis penurunan emisi karbon industri semen mulai dari target dekarbonisasi secara interval waktu, hingga rencana aksi guna mewujudkan NZE .

Dia mencontohkan, penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk operasional industri semen ke depannya akan pelan pelan dikurangi dan digantikan dengan energi yang lebih ramah lingkungan seperti biomassa atau energi baru terbarukan (EBT) jenis lainnya.

Dipaparkan Putu Nafi, fokus strategi yang akan dimasukkan dalam roadmap tersebut yakni penurunan rasio klinker terhadap semen, peralihan ke bahan bakar alternatif, efisiensi energi, pengembangan teknologi inovatif, dan pengembangan kebijakan pemerintah yang dapat mendukung program NZE.

Namun dijelasnnya pula, meskipun peta jalan itu baru akan diterapkan pada tahun depan, namun upaya penurunan emisi dari sektor semen sudah dilakukan oleh para pelaku industri, seperti halnya melakukan efisiensi energi dengan menggunakan energi biomassa, serta pemanfaatan teknologi yang membantu dekarbonisasi.

Baca Juga: