SPIELBERG - Sebastian Vettel akan merayakan ulang tahunnya yang ke-30 pada hari Senin (10/7). Tapi perayaan itu dilakukannnya dengan asumsi Lewis Hamilton tidak merebut juara di balapan Formula 1 Grand Prix Austria akhir pekan ini.

Setelah persaingan seru di sirkuit jalanan Baku Azerbaijan dua pekan lalu, dua rival Formula 1 itu akan menuju ke sirkuit Red Bull. Pada sirkuit yang berlokasi di daerah pedesaan yang indah, dengan latar belakang bukit dan hutannya, kontroversi masih memanas.

Vettel, pebalap Ferrari yang memimpin klasemen, telah mempertaruhkan hukuman berat atas kegilaannya saat mendahului, Hamilton di belakang safety car di Baku. Meski demikian pebalap Jerman tersebut tiba di Austria tanpa sanksi lebih jauh dan masalah tersebut ditutup secara resmi.

Vettel menerima tanggung jawab penuh dan meminta maaf kepada Hamilton. Dia akan membalap dibayangi dengan larangan jika kembali mengumpulkan poin penalti lagi pada akhir pekan ini. Insiden tersebut, menjadi sorotan utama paskabalapan di Baku dan tidak mungkin segera mereda meski Mercedes mengatakan bahwa mereka telah melupakannya.

Hamilton belum berkomentar apapun terkait hal tersebut. Tapi dia telah berkomentar lewat media sosialnya. "Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan di jalurnya, saling menghancurkan, tapi jika Anda melakukan kesalahan, saya akan memaafkan dan anda akan lolos begitu saja dari hukuman," tulisnya.

Hamilton kini tertinggal 14 poin dari Vettel setelah delapan seri dari 20 balapan musim ini. Pebalap Inggris itu menempati posisi kelima di Azerbaijan. Sementara Vettel, meski mendapat penalti stop-and-go, menempati posisi keempat.

Austria, tempat kelahiran bos tim Mercedes, Toto Wolff dan ketua non-eksekutif Niki Lauda, memberi Hamilton kesempatan untuk mengambil beberapa poin yang hilang itu kembali. Mercedes telah menang setiap tahun sejak 2014 dan Hamilton adalah satu-satunya pebalap yang ada saat ini pernah menang di Austria. Dia meraihnya tahun lalu setelah bertabrakan dengan rekan setimnya, Nico Rosberg jelang finis.

"Setiap musim Formula 1 yang hebat ditandai oleh persaingan yang hebat. Tahun lalu, ini adalah pertarungan internal kami antara Lewis dan Nico dan tahun ini nampaknya pertarungan terjadi antara Ferrari dengan Mercedes. Antara Lewis dengan Sebastian," ujar Wolff.

"Sesaat setelah dimulai, hanya masalah waktu sampai persaingan akhirnya akan menjadi lebih sengit dan kontroversial. Saat itu terjadi di Baku dan kami melihat hasilnya adalah ketegangan di trek. Kami telah bergerak untuk melupakan itu," sambungnya.

Selain pertempuran Mercedes kontra Ferrari, Red Bull juga akan menyukai peluang mereka di Austria setelah pebalapnya, Daniel Ricciardo, menang di Baku dan menjadi podium keempatnya berturut-turut. Kali ini, pebalap muda Red Bull asal Belanda, Max Verstappen berharap akan mendapatkan gilirannya. ben/Rtr/S-2

Baca Juga: