Sebagai Negara multikultural, Indonesia memiliki keragaman budaya. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik akan budaya dan ritual Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki keunikan budaya dan ritual yang otentik.

Salah satu budaya unik milik Indonesia datang dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yakni ritual Ma'nene. Mari mengenal lebih jauh ritual mistis ini.

Ritual Ma'nene adalah ritual dimana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan serta digantikan baju dan kainnya. Mayat yang sudah berusia puluhan hingga tahun akan dikeluarkan kembali dari liang kuburnya. Ritual adat ini termasuk ke dalam upacara Rambu Solo' (kematian).

Tradisi ini dipercaya masyarakat lokal sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu dan dilakukan secara turun temurun. Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan tradisi ini, Ma'nene biasanya dapat dijumpai di Kabupaten Toraja Utara seperti Desa Pangala dan Baruppu, pada Juli hingga puncaknya pada Agustus setiap tahunnya.

Ritual ini diawali dengan datangnya anggota keluarga jntuk mengambil jasad sanak saudara ke Patane. Patane sendiri adalah kuburan berbentuk rumah tempat menyimpan mayat.

Setelah dikeluarkan dari Patane, jasad dibersihkan dan diganti pakaiannya dengan kain atau pakaian baru. Jasad pria dibalut menggunakan jas, sedangkan jasad wanita mengenakan gaun. Uniknya, prosesi ini wajib diikuti dengan perasaan suka cita, tanpa ada perasaan berkabung sama sekali.

Sebelum dimasukkan kembali ke Patane, jasad dijemur di bawah sinar matahari dengan tujuan agar jasad tetap awet. Kemudian, jasad kembali dimasukkan ke dalam Patane. Rangkaian ritual Ma'nene ini ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama. Hal lainnya, ritual ini juga biasanya diikuti dengan ritual pemotongan hewan kerbau atau babi sebagai persembahan.

Masyarakat Toraja percaya, ritual ini memiliki makna akan pentingnya menjaga hubungan dan penghormatan kepada sesama anggota keluarga dan leluhur, bahkan dengan anggota keluarga ataupun leluhur yang telah meninggal dunia. Selain itu, momen ini dijadikan sebagai momen pertemuan dengan anggota keluarga yang merantau untuk datang mengadakan tradisi Ma'nene.

Biasanya, ritual ini dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga acaranya pun berlangsung cukup panjang. Ma'nene pada umumnya dilakukan sebelum musim tanam dan menggunakan dana dari hasil panen sebelumnya.

Baca Juga: