JAKARTA - Pemerintah terus mendorong kegiatan riset perguruan tinggi di bidang artifisial inteligent (AI). Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan "Dikti AI Center" yang bisa diakses mahasiswa dan dosen. Demikian disampaikan Plt Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam, dalam peluncuran Dikti AI Center, di Jakarta, Senin (3/1).

"AI Center untuk mengakselerasi kemajuan bidang kecerdasan buatan," ujarnya. Dia menyebut, Dikti AI Center menjawab kebutuhan mahasiswa menjalankan program mikro kredensial bidang AI. Menurut Nizam, Dikti AI Center merupakan upaya menyiapkan talenta-talenta bidang kecerdasan buatan dan ilmu-ilmu turunannya.

Fasilitas tersebut milik seluruh dosen dan mahasiswa untuk berbagai macam proyek dan penelitian. "Mudah-mudahan secara pasti kita bisa secara terus mengakselerasi pengembangan talenta AI dan risetnya, sehingga Indonesia terpandang dalam ilmu-ilmu baru tersebut," jelasnya.

Lebih jauh, Nizam menerangkan, Dikti AI Center memiliki super komputer dengan kecepatan 25 Petaflops atau setara 25.000 giga per detik. Pemerintah juga menyiapkan super komputer di perguruan tinggi dengan keceparan 45 Petaflops. Menurutnya, salah satu kata kunci sekarang adalah banjir data. Hal ini hanya bisa diproses mendapat informasi yang baik dan benar melalui super komputer bidang AI.

Dia menyebut, Dikti AI Center saat ini sudah menjalin kerja sama dengan industri. Dia berharap fasilitas tersebut bisa memperbanyak riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri.

Riset baik bidang kesehatan, kebijakan, smart city, maupun smart farming. Semua akan terakselerasi dengan super komputer.

Sementara itu, Direktur Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, mengatakan, perguruan tinggi harus menyiapkan SDM berkualitas dan berbasis ilmu pengetahuan. Menurutnya, AI menjadi salah satu peluang masa depan. "Problemnya, kelangkaan infrastruktur dan SDM yang menguasai AI. Mahasiswa atau peneliti perguruan tinggi bisa memanfaatkan fasilitas Dikti AI Center dan mengikuti training yang disediakan," katanya.

Baca Juga: