Ridwan Kamil menyatakan Pj Gubernur Jabar nanti tinggal melanjutkan proses reformasi yang sudah dilakukannya dan tidak perlu konsep baru lagi karena semua dimensi sudah disentuh.

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil memastikan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar yang menggantikannya selama masa tenggang menunggu hasil Pilkada Serentak pada November 2024 nanti, tinggal duduk manis dan melanjutkan apa yang sudah direformasinya.

"Kalau Pj Gubernur Jawa Barat mah insya Allah duduk manis, tidur nyenyak kayaknya ya. Tinggal lanjutkan apa yang sudah kami reformasi. Sebutkan semua dimensi, semua dimensi sudah disentuh. Tidak perlu ada konsep baru," kata Ridwan Kamil di Gedung DPRD Jawa Barat Kota Bandung, Selasa (1/8).

Dia mengatakan, pekerjaan utama yang berada di ranah Pemerintah Provinsi Jabar diyakini bakal rampung sepenuhnya, seiring berakhirnya masa jabatan pada 5 September 2023. Sehingga, kata Ridwan Kamil, besar kemungkinan roda pemerintahan Pemprov Jabar layaknya autopilot.

Gubernur Ridwan Kamil berharap, Pj Gubernur Jabar kelak dapat menjaga ritme yang telah ada, contohnya, seperti Persib Bandung yang ketika juara pada 2014 silam, sejatinya tinggal menjaga dan mempertahankan prestasi. Tanpa harus melakukan perombakan, dalam kebijakan yang sudah dibentuk.

"Sehingga Pj ini yang penting menjaga aja prestasi. Ibarat kayak Persib lah, kalau sudah juara mempertahankan aja enggak usah konsep baru. Supaya hasil lima tahun ini terjaga," kata dia.

Dia mengatakan keyakinan tersebut tidak lepas dari penempatan pejabat fungsional dan struktural di lingkungan Pemprov Jabar, yang disebutnya telah direncanakan dengan matang.

Dimana semuanya berasal dari hasil evaluasi sistem reformasi birokrasi yang diaplikasikan. "Para pejabat Pemprov Jabar sudah punya spirit, siapapun penjabatnya. Kerja mereka tetap standarnya, seperti saat kami memimpin bersama Pak Uu di Jawa Barat. Jadi tidak akan ada penurunan apapun yang sangat-sangat profesional," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan selama lima tahun terakhir, ada beberapa kinerja yang diakuinya sebagai pencapaian terbaik selama menjadi gubernur.

Pertama yang paling membanggakan kata dia, adalah sukses menghapus desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jabar.

Di mana Gubernur Ridwan Kamil mengklaim, ketika menjadi gubernur 2018 jumlahnya masih seribuan, sekarang nihil desa tertinggal dan sangat tertinggal.

Selain itu, menjadikan sistem reformasi birokrasi terbaik se-Indonesia diakuinya juga turut menjadi prestasi membanggakan. "Ada 540- an. Tapi dua itu terbesarnya. Juga menjaga ekonomi Jawa Barat terbaik di Indonesia. Juga investasi, menandakan kita fokus," kata dia.

Rapat Paripurna

Masa jabatan M Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur akan berakhir pada tanggal 5 September mendatang.Sehingga sesuai ketentuan berlaku, DPRD Jabar mengumumkan pengusulan pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Masa Jabatan 2018-2023, dalam rapat paripurna.

Berita acara tentang pengusulan tersebut kemudian ditandatangani oleh pimpinan DPRD Jawa Barat, Ridwan Kamil serta Uu Ruzhanul Ulum dan untuk tahap selanjutnya, berita acara tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri.

"Tidak terasa sudah 5 tahun dari 5 September 2018 sampai 5 September 2023. Masih ada sebulan kerja-kerja yang harus kami lakukan," kata Ridwan Kamil.

Dia mengatakan dalam sebulan ke depan ada beberapa agenda penting yang akan dilakukannya antara lain peresmian monumen Kujang Sepasang di Sumedang, peresmian Situ Bagendit Garut, hingga peresmian operasional kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: