MANILA - Topan Yutu, yang sebelumnya dilaporkan telah mengakibatkan kerusakan di beberapa pulau di Pasifik Barat, pada Selasa (30/10) menerjang Filipina dengan membawa embusan angin kencang yang berisiko menyebabkan banjir, hujan yang amat deras, dan tanah longsor di bagian utara negara itu.

"Dengan kecepatan angin 150 kilometer per jam, Topan Yutu bergerak melintasi Luzon, pulau utama di Filipina, dan keluar dari negara itu pada Selasa siang," menurut lembaga meteorologi negara PAGASA dalam laporannya pada Selasa pagi.

Yutu, yang di wilayah setempat disebut dengan Rosita, adalah topan kedelapan yang melanda Filipina tahun ini dan tiba hanya enam pekan setelah topan super Mangkhut menimbulkan hujan deras di Luzon, menyebabkan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Sejauh ini, belum ada laporan-laporan segera tentang korban jatuh akibat terjangan Topan Yutu, namun saat menerjang, sejumlah atap rumah dan pepohonan serta tiang listrik dilaporkan telah rusak dan tumbang diempas terpaan angin dahsyat. Tim SAR pun menyatakan hingga saat ini dua orang dinyatakan hilang akibat terhempas dari perahu serta akibat hanyut di sebuah sungai.

Gambar televisi setempat dari lintasan topan itu menunjukkan angin bertiup kencang membuat pohon-pohon bergoyang, hujan deras dan puing-puing berserakan di jalanan.

Perintah Evakuasi

Penduduk di kawasan-kawasan pegunungan dan pesisir telah diperintahkan meninggalkan rumah-rumah mereka pada Senin (29/10) setelah peringatan-peringatan dikeluarkan karena kekhawatiran soal kemungkinan tanah longsor dan ombak setinggi 3 meter. Diperkirakan ada 10 ribu yang harus diungsikan dari kediamanan mereka yang ada di dataran rendah karena dikhawatirkan wilayah mereka akan diterjang banjir bandang.

Pejabat pertahanan sipil juga melaporkan longsor di wilayah utara yang menyebabkan banyak akses jalan tertutup tanah.

Edgar Posadas, juru bicara kantor pertanahan sipil, mengatakan para personel berseragam disiagakan untuk membantu dalam misi pertolongan.

Yutu telah melemah sejak 24 Oktober pada malam hari, ketika satu topan super dengan angin berkekuatan 270 kilometer per jam melanda Saipan dan Tinian, dua pulau di Mariana Utara, wilayah Amerika yang berjarak sekitar 9.000 kilometer sebelah barat pulau utama Amerika Serikat.

Sepanjang tahunnya, Filipina diperkirakan diterjang topan sebanyak 20 kali. Pada November 2013, topan super Haiyan menerjang Filipina tengah hingga menyebabkan kehancuran serta lebih dari 7.350 orang tewas dan hilang. Ant/AFP/I-1

Baca Juga: