HANOI - Banjir parah di Vietnam tengah telah menewaskan tiga orang dan memaksa lebih dari 10.000 penduduk mengungsi dari rumah mereka, kata pejabat penanggulangan bencana setempat pada Selasa (24/9).
Sebelumnya pada awal bulan ini sebagian besar wilayah utara negara itu hancur akibat banjir akibat Topan Yagi, yang menewaskan hampir 300 orang dan menimbulkan. Namun saat banjir Yagi mulai surut di utara, Vietnam tengah pekan lalu dilanda badai hebat lainnya yang membawa hujan lebat dan menyebabkan permukaan air sungai mencapai titik yang berbahaya.
"Di Provinsi tetangga Nghe An, tiga orang dilaporkan tewas setelah tersapu banjir bandang," lapor pejabat penanggulangan bencana setempat.
Sejak Sabtu (21/9) lalu, sekitar 320 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan lebih dari 6.300 hektare tanaman hancur, kata kementerian pertanian, seraya menambahkan bahwa sedikitnya 40 bangunan sekolah di daerah itu terendam banjir atau rusak.
Vietnam rawan terhadap badai tropis, yang sering kali mendatangkan banjir bandang dan tanah longsor yang mematikan, yang melanda negara tersebut antara Juni dan November setiap tahun. Tetapi krisis iklim yang menyebabkan pola cuaca yang lebih buruk juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir yang merusak. SB/AFP/I-1