BANJARMASIN - Ribuan tas berbahan dasar tumbuhan purun dari anyaman tangan UMKM di Kalimantan Selatan (Kalsel), habis terjual dalam waktu singkat dibeli warga Amerika.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel Supriadi mengatakan, ekspor perdana mencoba perluasan pasar produk bernama tas purun kini sangat diminati berbagai kalangan, bahkan belum genap 10 hari semuanya habis terjual.
"Kita jual per satuan di kisaran harga 25-30 dollar AS, namun sesuai dengan biaya yang dikeluarkan," ujarnya kepada Antara di Banjarmasin, Minggu (31/7).
Sedangkan di tingkat perajin yang tergabung bersamanya, harga tas purun persatuan dibeli di kisaran 20-50 ribu rupiah tergantung motif. Jika dihitung di harga tertinggi kenaikan per satuan di Amerika menjadi 450 ribu rupiah (asumsi 15 ribu rupiah per dollar AS).
"Kalau di toko toko di Banjarmasin kisaran 50-200 ribu rupiah, kalau di bandara dan di mall udah lebih mahal," ujarnya.
Tas purun itu disebar, Supriadi ke 10 negara bagian di Amerika, diantaranya : Seattle, Colorado, Chicago, Las Vegas, New York, Los Angeles, Florida, Ohio, Nevada, Alabama.
"Kita kerja sama dengan Diaspora Indonesia di Amerika mereka sebagai pemasarannya. Tas purun ini ada yang di jual di toko dan juga di rumah," ujar pebisnis andal itu.
Semua produk tas purun bahan dasarnya dari tumbuhan purun pilihan agar bisa bertahan lama apabila dipakai sesuai kapasitasnya. Selain itu, hasil anyaman ini juga memiliki standar untuk corak tampil tas yang tidak menggunakan bahan pewarna kimia, sesuai tren saat ini di negara itu yang lebih memilih produk organik.
Pengaruh Kebijakan
Suksesnya ekspor perdana tas purun ini, ingat dia, juga dipengaruhi kebijakan otoritas negara atas larangan penggunaan kantong plastik untuk berbelanja dan dijalankan masyarakat setempat.
"Pakai kertas cuma sekali pakai. Dengan tas purun karena harga relatif lebih murah dan bisa mereka pakai berkali kali. Itulah yang membuat laku," kata lelaki mau lenggang jadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalsel itu.
Tas purun, kata dia, didominasi untuk perlengkapan belanja kebutuhan rumah tangga dan selain itu ada juga yang menggunakan sebagai pelengkap gaya hidup era sekarang.
Awal September ini, Supriyanto akan mengirim tas purun lagi, jumlahnya ditingkatkan diperkirakan sampai lima ribu buah. Ekspor kedua ini, kata dia, akan menambah target pasar di beberapa negara bagian lainnya, sebagai upaya perkenalan dan meningkatkan daya beli untuk produk UMKM.