DOHA - Ribuan pekerja migran yang mengenakan kostum Argentina, Brasil, dan Inggris menggelar pawai Piala Dunia di Doha, akhir pekan lalu waktu setempat. Para penggemar Lionel Messi, Neymar, dan Harry Kane berkumpul di pinggir laut Doha untuk melakukan pawai yang biasanya tidak diizinkan.

Para penggemar datang dari negara bagian Kerala, India, yang memasok sebagian besar komunitas migran India di Qatar dengan jumlah sekitar 750.000 orang. Qatar memiliki total populasi sekitar 2,8 juta. Mereka hadir untuk acara yang diawali dari media sosial, berbaris di belakang penabuh genderang ke jam hitung mundur Piala Dunia yang menghadap ke Teluk.

"Polisi sudah diberitahu sebelumnya. Ini adalah hari kami," ujar seorang penyelenggara yang minta namanya tidak disebutkan. Demonstrasi dan unjuk rasa jarang terjadi di Qatar. Biasanya demonstran diadang keamanan yang ketat. Tetapi, polisi kali ini hanya mengawasi dari jauh. "Para pekerja asing di Qatar menyukai sepak bola. Mereka telah membeli banyak tiket," sambung penyelenggara.

"Ini adalah Piala Dunia pertama di negara Arab, tetapi dalam banyak hal, juga akan menjadi Piala Dunia pertama di Asia Selatan," tandasnya. Para penggemar mengenakan kaus kuning, biru-putih, Argentina dan Brasil, bertuliskan nama-nama Messi dan Neymar. Tetapi juga ada nama-nama pemain India.

Mereka berbaris melewati Istana Kerajaan Doha, tempat biasanya ilegal mengambil foto bangunan itu. Qatar telah menjadi pusat pengawasan ketat atas perlakuan terhadap pekerja asing. Sebagian besar dari mereka yang mengikuti pawai sepak bola tidak mau memberikan nama lengkap karena tidak ingin majikan mengetahuinya.

"Ini hari yang menyenangkan kami," ujar seorang pria bernama Rajesh. "Tidak ada politik. Kami akan bernyanyi dan bersorak tentang sepak bola, terutama Lionel Messi," sambungnya. "Ini kebebasan berekspresi kami," ujar pria lain yang mengenakan kostum Messi. Dia menyebut namanya sebagai Aju.

"Tentu saja sebagian dari kami memiliki pekerjaan berat. Kami mendengar ceritanya dan Piala Dunia adalah peristiwa sekali seumur hidup," sambungnya. Penduduk Qatar menjadi pembeli tiket terbanyak untuk turnamen tersebut. Beberapa tiket murah seharga 10 dollar AS (150 ribu rupiah) telah dipesan untuk para pekerja migran.

India juga menjadi pasar utama untuk penjualan tiket. Pawai diadakan sehari setelah Amerika Serikat menjadi tim pertama tiba di Qatar untuk ajang yang dimulai 20 November itu. "Melihat para pemain mendarat di Doha, para pelatih mengumumkan skuad mereka. Para pemain bereaksi, membuat dunia sepak bola heboh," ujar Presiden FIFA, Gianni Infantino. ben/AFP/G-1

Baca Juga: