CIREBON - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, selama empat hari melakukan penyekatan pemudik, baik roda dua maupun empat, sudah memutarbalikkan sebanyak 1.479 kendaraan dan didominasi sepeda motor.
"Hingga Minggu siang, kami telah memutarbalikkan kendaraan pemudik sebanyak 1.479 unit," kata Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, di Cirebon, Minggu (9/10).
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kepada 3.751 kendaraan yang dicurigai akan mudik ke kampung halaman, namun setelah diperiksa hanya 1.479 kendaraan yang diputarbalikkan.
Jumlah tersebut, lanjut Syahduddi, tersebar di sembilan titik pos penyekatan, baik yang berada di jalan tol maupun arteri.
Menurutnya, kendaraan yang diputarbalikkan terbanyak pada malam sampai dini hari, karena di waktu tersebut para pemudik yang melintas cukup banyak. "Kalau siang hari pemudik sangat jarang, berbeda ketika malam sampai dini hari," tuturnya.
Untuk mengantisipasi pihaknya mempertebal petugas jaga di pos penyekatan mudik pada malam hingga dini hari, disebabkan banyak yang memilih untuk berjalan di waktu tersebut.
Syahduddi mengatakan para pemudik yang nekat pulang biasanya pada tengah malam hingga dini hari. Dari data yang ada mulai jam 23.00 WIB sampai 04.00 WIB, banyak para pemudik melintasi wilayah hukum Polresta Cirebon.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengetatan di pos penyekatan, terutama yang menjadi titik temu dari berbagai jalan, termasuk jalan tikus.

Apresiasi Menhub
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memberikan apresiasi kepada masyarakat yang memilih tidak mudik, terbukti dengan turunnya jumlah penumpang bahkan menyentuh lebih dari 95 persen di sejumlah moda transportasi.
"Saya apresiasi kepada masyarakat bahwa mereka mengerti peniadaan mudik yang dilakukan pemerintah. Memang kebijakan itu digunakan untuk melindungi kita semua dari paparan Covid-19," kata Menhub ketika meninjau Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur, kemarin. Ant/S-2

Baca Juga: