PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau meminta bantuan ke pemerintah pusat untuk mengerahkan helikopter dan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Rabu (17/2) mengatakan, helikopter akan digunakan untuk patroli serta mendukung upaya pemadaman Karhutla dari udara.
"Jadi untuk tahap awal ini kami minta tiga helikopter dulu, atau sesuai kebutuhan saat ini. Helikopter tersebut akan digunakan untuk water bombing (pengeboman air) dan patroli udara," kata Edward.
Selain mengajukan permintaan bantuan helikopter, ia mengatakan, BPBD Riau menjalin komunikasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memanfaatkan TMC atau teknologi hujan buatan.
Siaga Darurat Karhutla
Gubernur Riau Syamsuar menyatakan pemerintah provinsi menetapkan status siaga darurat Karhutla di wilayah Riau dari 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.Karhutla sudah mulai terjadi di wilayah Riau sejak awal tahun 2021. Menurut data BPBD Riau, luas lahan yang terbakar sekitar 55 hektare.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Ramlan mengatakan, hasil monitoring sejak Januari-Februari 2021 menunjukkan ada tujuh daerah di Riau yang sudah tidak hujan selama 11 hari hingga 21 hari. Ant/N-3