BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Delegasi Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan (High Peace Council Islamic Republic of Afghanistan) yang diketuai oleh Mohammed Karim Khalili di Istana Bogor, Jawa Barat. Saat menerima delegasi tersebut, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog Keagamaan dan Peradaban, Din Syamsuddin.

"Selamat datang Yang Terhormat Mohammed Karim Khalili dan seluruh delegasi Ketua Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan di Bogor. Saya gembira bisa bertemu semuanya sejak pertemuan saya dengan Presiden Ashraf (Ghani) pada April lalu," kata Presiden Jokowi di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden lalu menyampaikan kembali bahwa Afghanistan memiliki 7 suku dan sekarang terpecah menjadi 40 kelompok karena adanya permasalahan yang tak kunjung selesai."Suku yang satu bawa teman dari luar, yang satu (lagi) bawa teman dari luar akhirnya berkonflik, perang, dan sampai sekarang belum selesai," ujar Presiden.

Karenanya, Presiden berharap dengan asanya kunjungannya para utusan dari Afghanistan ke Indonesia ini dapat menjadikan momentum rekonsiliasi perdamaian di Afghanistan. Usai pertemuan, Presiden langsung mengajak delegasi dari Afganistan untuk makan siang di Restoran Grand Garden Kebun Raya Bogor.

Dari Istana, rombongan naik mobil golf. Kepala Negara menjelaskan, delegasi Afghanistan dari peace council yang diketuai oleh yang mulia bapak Mohammed Khalili bersama seluruh delegasi, yang kita berharap Indonesia bisa menjadi ikut berperan dalam menengahi, memediasi agar konflik-konflik yang ada di Afghanistan bisa diselesaikan," kata Presiden di Restoran Grand Garden.

"Tadi yang mulia Bapak Khalili juga menyampaikan terbuka dan sangat senang sekali kalau Indonesia bisa berperan dalam menyelesaikan konflik di Afghanistan karena kita dianggap yang pertama Islam Indonesia adalah Islam moderat," katanya. Presiden pun menjelaskan akan segera menyusun jadwal secepatnya untuk mengundang ulama-ulama dari Afghanistan.

"Dari Taliban, Afghanistan, dari Pakistan, kemudian juga bersama- sama dengan ulama-ulama di Indonesia bersama-sama mencari solusi bagi saudarasaudara kita di Afghanistan," ucap Kepala Negara. Jokowi tidak henti-hentinya mengatakan bahwa Indonesia memiliki 714 suku dan 1100 bahasa daerah serta agama yang berbeda-beda.

Bahkan, Indonesia adalah sebuah contoh penerapan Islam yang benar. "Mereka ingin sharing dan belajar banyak mengenai Islam yang ada di Indonesia. Sore ini mereka akan bertemu Muhammadiyah, NU, ketemu ulama, ke Ponpes, untuk melihat Kenapa di Indonesia bisa rukun bersaudara seperti yang tadi saya ceritakan. Dan, tadi sudah disampaikan oleh Beliau bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk ikut menyelesaikan perdamaian di Afghanistan," tutup Kepala Negara. fdl/AR-3

Baca Juga: