RI bertekad untuk memastikan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) memberikan manfaat penuh dari sisi penciptaan lapangan kerja hingga meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan lebih inklusif dan berkelanjutan.

JAKARTA - Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di kawasan Indo-Pasifik dan Asean.

Komitmen tersebut terwujud dalam berbagai upaya Indonesia menjalin hubungan baik dan menguatkan kerja sama ekonomi secara bilateral maupun multilateral, termasuk keterlibatan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

"Indo-Pasifik adalah wilayah pendorong pertumbuhan ekonomi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (18/3).

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan keterlibatan pemangku kepentingan yang proaktif adalah inti dari kerangka kerja baru, dan negara-negara anggota IPEF menyadari peran pentingnya dalam menciptakan kondisi yang membuat sektor swasta dapat turut serta mewujudkan transformasi ekonomi.

"Ada harapan besar bagi IPEF untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis, konsumen, investor, dan pekerja di seluruh kawasan Indo-Pasifik," kata Airlangga.

Indonesia bertekad untuk memastikan IPEF memberikan manfaat penuh dari sisi penciptaan lapangan kerja, membangun ekosistem inovasi, hingga meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Indonesia juga bekerja untuk memastikan IPEF memobilisasi sumber daya dan kemampuan untuk mempercepat jalur transisi yang adil dimana tidak ada masyarakat, atau ekonomi, yang tertinggal.

Airlangga juga mengatakan pelaku usaha berperan penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi regional. Untuk itu, seluruh anggota IPEF juga bekerja untuk memastikan IPEF mengirimkan sinyal kuat untuk meningkatkan investasi di seluruh kawasan.

"Mitra bisnis dan mitra IPEF, Anda dapat mengandalkan Indonesia. Ini saatnya untuk kerangka kerja baru, untuk keterlibatan ekonomi regional," katanya pula.

Pada akhir penjelasannya, Airlangga juga menyampaikan peran Indonesia yang tengah memegang Keketuaan Asean tahun 2023 dan mengatakan bahwa sentralitas Asean penting dan krusial dalam kawasan Indo-Pasifik dan saat ini adalah momentum yang memberikan peluang besar.

"Jadi, mari kita buat hari ini dimana Indonesia memimpin ASEAN dan Amerika Serikat memimpin APEC," kata Menko Airlangga.

Perluasan Ekspor

Pada kesempatan lain, Kementerian Perdagangan Kemendag) mengembangkan pasar ekspor di sejumlah negara di kawasan Asia Selatan sebagai upaya menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, kepada wartawan di Mamuju, akhir pekan lalu mengatakan, ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31 persen dan tahun ini diperkirakan melambat. "Tapi kita tetap dan akan melakukan ikhtiar dengan mengembangkan pasar-pasar ekspor di sejumlah negara," kata Zulkifli Hasan.

Selama ini, kata Zulkifli, pasar ekspor Indonesia adalah negara kawasan ASEAN, Eropa dan Amerika. "Saya akan berusaha keras mengembangkan pasar ekspor baru agar ekonomi kita tetap tumbuh," katanya.

Dia menyampaikan pengembangan ekspor di kawasan Asia Selatan meliputi, Bangladesh, Pakistan dan India. "Kita akan kembangkan pasar ekspor baru di Bangladesh, Pakistan dan India," kata Zulkifli Hasan.

Baca Juga: