Penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat di Indonesia mencapai 64.336.404 orang.

JAKARTA - Masyarakat diminta tetap rutin mencuci tangan walaupun kini Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tengah mempertimbangkan status pandemi Covid-19 menjadi endemi. Saat ini, Indonesia sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk memasuki masa endemi.

"Saat ini WHO sedang mempertimbangkan untuk memasuki endemi dengan beberapa persyaratan. Indonesia pun sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk memasuki masa endemi," kata dokter onkologi, Zubairi Djoerban, dalam keterangan pers, Senin (17/10).

Seperti dikutip dari Antara, Zubairi Djoerban mengatakan masyarakat Indonesia harus tetap melakukan protokol kesehatan hingga Indonesia dinyatakan bebas dari pandemi, salah satunya adalah dengan mencuci tangan secara rutin.

Lebih lanjut, pria yang merupakan Kepala Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut mengatakan rutin cuci tangan diharapkan mampu meminimalisir perkembangan dan mutasi virus yang dinamis.

"Hal ini karena perkembangan dan mutasi virus semakin beragam. Kebiasaan mencuci tangan ini harus tetap dilakukan agar dapat menyelamatkan banyak jiwa," kata dia.

Gaya Hidup Sehat

Dokter anak yang menjadi anggota IDI, Citra Amelinda, mengatakan baik orang dewasa maupun anak-anak harus menerapkan protokol kesehatan serta gaya hidup sehat, salah satunya dengan rajin mencuci tangan dan mandi secara rutin.

Menurut Citra, orang tua, khususnya ibu, harus mempersiapkan kebutuhan higienitas keluarganya dengan sangat selektif karena anak-anak memiliki kebutuhan higienitas yang berbeda dengan orang dewasa.

"Kebutuhan hygiene anak-anak berbeda dengan orang dewasa karena kulit mereka yang masih sangat sensitif. Orang tua, khususnya para ibu harus sangat selektif dalam menjaga kesehatan dan kebersihan tangan anak maupun dalam memilih produk sabun cuci tangan," kata Citra.

Ibu, tambah Citra, harus dapat memilih produk yang tidak hanya intensif melawan kuman, virus, dan bakteri, tetapi juga yang dapat memberikan perlindungan ekstra seperti melembabkan kulit sehingga tidak timbul penyakit-penyakit kulit pada anak akibat iritasi.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menginformasikan bahwa penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat di Indonesia pada Senin mencapai 64.336.404 orang.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, di Jakarta, Senin (17/10), jumlah warga yang sudah divaksinasi dosis penguat bertambah 24.469 orang dibandingkan hari sebelumnya, Minggu (16/10), yang sebanyak 64.311.935 orang.

Sementara itu, warga yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap atau dosis pertama dan kedua, tercatat bertambah 9.506 orang menjadi 171.418.965 orang. Sementara vaksinasi dosis pertama sudah 204.775.169 orang, atau bertambah 6.616 orang dari hari sebelumnya.

Pemerintah juga sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis keempat atau dosis penguat kedua pada tenaga kesehatan. Jumlah penerima vaksinasi dosis penguat kedua tercatat sebanyak 650.342 orang.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menginformasikan bahwa vaksinasi sangat diperlukan guna mempercepat penanganan Covid-19. Menurut informasi dari Satgas Penanganan Covid-19, kasus positif di Indonesia bertambah 1.233 pada Senin sehingga total pada saat ini mencapai 6.458.101 orang.

Sementara itu kasus sembuh Covid-19 di Tanah Air bertambah 1.609 orang sehingga jumlah total keseluruhan yang telah sembuh hingga saat ini menjadi 6.282.951 orang.

Terkait hal tersebut, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan seluruh warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan serta melengkapi diri dengan vaksinasi penguat.

Baca Juga: