JAKARTA - Pemerintah terus mendukung kelancaran ekspor produk Indonesia menguasai pasar global. Salah satunya produk pinang. Saat ini, Indonesia eksportir terbesar pinang global dengan memasok 35 persen kebutuhan pinang dunia.
Permintaan dunia terhadap pinang terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Adapun Pinang tidak hanya dikonsumsi langsung, melainkan juga untuk industri bernilai tambah seperti biomedis bagi antidepresan dan antioksidan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak semua pemangku kepentingan terus menjaga dan memperkuat prestasi itu. "Pasar pinang terbesar ada di India, Arab Saudi, Bangladesh, dan Vietnam. Pelepasan ekspor ke Arab Saudi dan Bangladesh kali ini kami harap dapat menjadi momentum mendorong perluasan akses pasar bagi produk pinang Indonesia," ujar Mendag saat melepas secara simbolis ekspor pinang PT Best Star Indonesia untuk bulan Juli 2024 sebanyak 28 kontainer di Jambi, Sabtu (13/7).
Mendag mengatakan akan terus menggelar pelepasan ekspor sebagai bentuk dukungan bagi produk Indonesia yang berhasil menembus pasar mancanegara. "Pelepasan ekspor merupakan hal positif. Kita akan terus gelar ini untuk mendorong semangat ekspor para pelaku usaha," kata Zulkifli Hasan.
Dirinyapun mengapresiasi PT Best Star Indonesia yang terus-menerus mendorong peningkatan ekspor produk pinang Indonesia ke pasar global. Perusahaan binaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui program pengembangan ekspor itu juga memberdayakan petani pinang di daerah Jambi, Lampung, dan Bengkulu.
Seperti diketahui, ekspor produk pinang Indonesia pada Januari-Mei 2024 mencapai 49,1 juta dollar AS atau setara 791,22 miliar rupiah (kurs saat ini 16.114,55 rupiah/ dollar AS). Sedangkan pada 2023 nilai sebesar 127, 39 juta dollar AS dengan negara tujuan ekspor terbesar pinang Indonesia, yaitu Iran (42,11 persen), India (14,82 persen), Tiongkok (10,81 persen), Bangladesh (9,41 persen), dan Malaysia (5,86 persen).
Permintaan dunia untuk pinang sangat menjanjikan. Permintaan impor dunia pada 2023 mencapai nilai sebesar 358,7 juta dollar AS. Tren impor pinang lima tahunan dunia (2019-2023) juga tumbuh positif sebesar 39 persen. Negara-negara pengimpor pinang terbesar di dunia, antara lain, India (147,3 juta dollar AS), Iran (55,69 juta dollar AS), Bangladesh (35,30 juta dollar AS), Persatuan Emirat Arab ( 34,42 juta dollar AS), dan Vietnam (26,5 juta dollar AS).
Beragam Strategi
Kemendag berkomitmen terus mendukung peningkatan ekspor nasional melalui berbagai strategi dan kebijakan. Upaya itu meliputi pembukaan akses pasar luar negeri melalui sejumlah perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai 'jalan tol' ekspor produk Indonesia.