Frankfurt- Pada rangkaian kegiatan pembukaan pameran industri Akbar Hannover Messe 2021, Senin (12/4) , telah ditandatangani dokumen pernyataan kehendak bersama (Joint Declaration of Intent)dan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Indonesia dan Jerman.
Penandatanganan kedua dokumen tersebut berlangsung secara digital antara dua pemerintah dan dua pelaku bisnis (swasta) kedua negara.
Di tingkat pemerintah, Indonesia dan Jerman telah menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang Dialog Bilateral mengenai Infrastruktur Mutu. Dari Indonesia penandatangan dilakukan oleh Doddy Rahadi, Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kementerian Perindustrian RI, sementara dari pihak Jerman dilakukan oleh Elisabeth Winkelmeier-Becker, Parliamentary State Secretary di Kementerian Ekonomi dan Energi Jerman.
Usai penandatangan, Doddy Rahadi menyebutkan bahwa kesepakatan ini dimaksudkan untuk memperkuat dialog antara Indonesia dan Jerman di bidang standarisasi dan regulasi teknis. Dengan kesepakatan ini akan terbentuk standar akreditasi dan penilaian kesesuaian, keamanan produk, perlindungan konsumen.
Selain itu, kerja sama juga diwujudkan untuk penelitian dan pengembangan, hingga pengakuan bersama hasil uji coba laboratorium dan penguatan kompatibilitas dan interoperabilitas antar teknologi.
Di sisi lain, Elisabeth Winkelmeier-Becker yakin bahwa Hannover Messe merupakan momentum tepat bagi kedua negara untuk memulai kerja sama infrastruktur mutu ini.
Ia yakin upaya bilateral ini akan menguntungkan bagi konsumen dan kalangan industri di kedua negara. Selain Indonesia, Jerman telah memiliki kesepakatan yang sama ini dengan Tiongkok, Brazil, India dan Meksiko.
Sementara di sektor swasta, penandatangan nota kesepahaman dilakukan antara Direktur Utama PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI),Petrus Tedja Hapsoro dengan Anggota Dewan Eksekutif Toolcraft AG,Christoph Hauck.Secara fisik penandatanganan kesepakatan ini juga disaksikan oleh Konjen RI Frankfurt Acep Somantri dan CEO/pendiri Toocraft AGBerndtKrebs.
Nota Kesepahaman ini mencakup kerjasama ilmiah-teknis bidang industri penerbangan dan alat kesehatan. Kerja sama dilakukan antara lain melaluipertukaran informasi, pengembangan produksi dan perluasan pasar.
Beberapa bidang yang ingin dikerjasamakan antara lain untuk Mesin Bubut Komputer Kontrol Numerik (CNC)mutakhir di bidang turning, milling, mill-turning.
Ini juga mencakup teknologi pencetakan 3-Dimensi (additive manufacturing) untuk besi, termasuk proses deposisi logam langsung (Laser Metal Deposition/LMD) dan proses powder-bed (Laser Metal Fusion/LMF).
Selain itu juga disepakati kerjasama sektor rekayasa digital dan pembelajaran jarak jauh (e-learning) termasuk aplikasi realitas virtual (virtual reality) dan realitas berimbuh (augmented reality); robotika dan otomasi; dan injeksi molding plastik.
Hannover Messe 2021 Digital Edition berlangsung mulai hari ini, 12 April 2021 hingga empat hari mendatang. Di pameran ini Indonesia menjadi mitra resmi dari pameran teknologi industri skala global yang sukses menjaring sekitar 1.800 eksibitor, 8.000 produk, dan 1.000 pembicara.