JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan negara-negara di belahan bumi selatan (Global South) harus bahu-membahu untuk memastikan potensi gangguan pada rantai pasokan global di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik.

"Meningkatnya terputusnya (hubungan) antar negara-negara besar, menandai penyimpangan dari pola tradisional integrasi ekonomi global. Ketika berbagai negara terkena dampak negatif dari tren pemisahan ini, negara-negara selatan harus bahu-membahu, memastikan bahwa potensi gangguan pada rantai pasokan global di masa depan dapat dikelola dengan lebih baik, tanpa hanya bergantung pada apa yang terjadi di negara-negara maju," katanya dalam kunjungan kerja ke The South Centre, Jenewa, Swiss, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa (16/1).

Rantai pasokan global adalah sistem internasional yang digunakan bisnis untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Jaringan ini dimulai dengan bahan mentah dan berakhir ketika produk akhir atau layanan disampaikan kepada pelanggan.

Selama 2005 hingga 2021, lanjutnya, United Nations Conference on Trade and Development menunjukkan bahwa perdagangan Selatan-Selatan meningkat dari 17 persen menjadi 28 persen.

Angka tersebut dianggap harus terus ditingkatkan melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), terutama dalam tiga aspek, yaitu pertukaran pengetahuan, penyelarasan strategis, dan kemitraan untuk inovasi kebijakan.

Pembahasan Strategi

Strategi peningkatan tersebut akan dibahas Indonesia dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships Global Partnership for Effective Development Co-operation (GPEDC) pada Juli 2024.

Sebagai penyelenggara GPEDC, Indonesia akan memimpin pembahasan strategi peningkatan peran KSST sebagai mesin pertumbuhan untuk peningkatan pertukaran nilai ekonomi global berkelanjutan.

"Saya berharap kolaborasi dengan South Centre dapat memberdayakan penelitian kebijakan tentang Peningkatan Kerja Sama Selatan-Selatan," ucap Kepala Bappenas.

Seperti diketahui, produk domestik bruto (PDB) negara Global South mencapai 25 persen dari ekonomi dunia pada 2010 dan diprediksi mencapai 35 persen pada 2030.

Baca Juga: