JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan Indonesia membutuhkan tambahan 800 ribu wirausaha baru untuk menjadi negara maju. Deputi bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azizah, dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin (14/10), menyatakan untuk menjadi maju, Indonesia membutuhkan jumlah wirausaha minimal 4 persen dari total angkatan kerja.

Sementara rasio kewirausahaan nasional saat ini adalah 3,35 persen. Seperti dikutip dari Antara, Siti menyebut jumlah wirausaha di Indonesia saat ini mencapai kurang lebih 4,9 juta.

"Saya punya optimisme kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan semua kementerian bergabung insya Allah akan tercapai," ujarnya. Siti mengatakan Kemenkop UKM terus mendorong perguruan tinggi dan universitas untuk berperan lebih dalam mencetak wirausaha muda dengan menambah fakultas kewirausahaan dan kurikulum yang fokus pada pengembangan rencana bisnis sejak dini. "Kami berharap nantinya kalau mereka sudah lulus seperti yang selalu Menteri Teten Masduki sampaikan, bahwa jangan bikin skripsi, tetapi buatlah rencana bisnis," ujar dia lagi.

Dia mengatakan persentase wirausaha di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Bahkan, persentase wirausaha di AS sudah mencapai 12 persen dari populasi angkatan kerja.

Pendampingan Bisnis

Siti menyampaikan Kemenkop UKM telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, seperti pengembangan ekosistem bisnis melalui program Entrepreneur Hub, konsultasi dan pendampingan bisnis melalui Entredev, peningkatan kapasitas dan inkubasi startup, hingga fasilitasi pembiayaan wirausaha.

Kemenkop UKM mencatat selama 2021-2024, sebanyak 8.300 wirausaha telah menerima fasilitasi pengembangan kapasitas usaha melalui pendampingan, 555 startup telah mengikuti tahapan inkubasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya, dan 642 wirausaha telah mendapatkan pembiayaan sejumlah 195,1 miliar rupiah.

Baca Juga: