JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) imbal dagang bisnis ke bisnis (business to business/ B2B) antara perusahaan Indonesia dengan Belanda. Sejumlah komoditi pertanian bakal menjadi objek tukar guling kerja sama bisnis dengan negara Eropa itu.

MoU dengan perusahaan Belanda ditandatangani Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dan CEO/Director Esro Food Group BV (EFG) Gerardus Antonius Johannes Rooijackers. PT PPI bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia sedangkan EFG bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang untuk Belanda.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkapkan, penandatanganan MoU imbal dagang merupakan batu loncatan sekaligus tonggak untuk kerja sama yang lebih baik antara Indonesia dan Belanda di masa mendatang.

"Hal ini tidak hanya meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral ke langkah selanjutnya, tetapi juga berkontribusi mendorong perdagangan di rantai nilai global dan membantu memulihkan ekonomi dunia di tengah pandemi Covid-19," terang Didi saat menyaksikan acara penandatanganan secara virtual di sela gelaran Trade Expo Indonesia Digital Edition, Jumat (22/10).

Didi melanjutkan, Kemendag membuka peluang penandatanganan MoU sebanyak-banyaknya dengan negara mitra. Namun hal tersebut harus tetap fokus agar dapat terealisasi di lapangan.

"Beberapa produk ekspor Indonesia yang dapat didorong untuk pasar Belanda sebagai proyek percontohan mencakup produk perikanan, minyak kelapa sawit, karet, garmen, rempah-rempah, furnitur, dan rotan. Sementara produk yang dapat didatangkan dari Belanda, antara lain produk daging dan turunannya," jelasnya.

Sebelumnya, EFG menyampaikan ketertarikannya untuk melakukan imbal dagang produk daging dan turunannya dengan dengan produk perikanan Indonesia. Beberapa produk daging dari EFG yang rencananya akan didatangkan ke Indonesia, yaitu HS 05040000, HS 02062990, HS 02022090, HS 02021000, HS 02022030, dan HS 02022090.

Perkuat Hubungan

Duta Besar LBBP RI di Den Haag Mayerfas menyampaikan, Kedutaan Besar di Den Haag menyambut baik upaya peningkatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Belanda melalui skema imbal dagang B2B. Upaya ini dapat berkontribusi mendorong kembali hubungan dagang kedua negara yang terdampak Covid-19.

"KBRI Den Haag sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Kemendag yang bekerja sama dengan pemangku kepentingan dan mendukung penuh penandatanganan MoU sebagai komitmen awal untuk imbal dagang," ucap Mayerfas.

Baca Juga: