JAKARTA - Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melakukan peninjauan ke Stasiun Tugu. Peninjauan ini sejalan dengan program destination development InJourney di wilayah Joglosemar. Salah satunya dengan merevitalisasi Stasiun Tugu Yogyakarta untuk menjadi ikon pariwisata yang mengedepankan culture dan heritage.

"InJourney melakukan revitalisasi Stasiun Tugu untuk mengintegrasikan attraction di kawasan tersebut dan mengembangkan konektivitas ekosistem pariwisata di kawasan Joglosemar," kata Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3).

Ia juga menambahkan bahwa dalam melakukan revitalisasi, InJourney turut mengawal proses revitalisasi dan memastikan look and feel dari awal desain hingga realisasi di tahap akhir.

Stasiun Tugu mulai dioperasikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1887 dengan nama "Stasiun Djokjakarta" yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Awalnya, Stasiun Tugu difungsikan sebagai rute pengangkutan hasil bumi dan persinggahan pengangkutan barang. Kemudian pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang. Dalam proses desainnya, InJourney menelusuri sejarah arsitektur Stasiun Tugu.

"Kita ingin mengembalikan Stasiun Tugu ke era yang tepat, dengan arsitektur art deco dan kolonial," ungkap Maya.

Lebih lanjut, dijelaskan olehnya bahwa Stasiun Tugu akan menjadi ruang publik bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Yogyakarta. InJourney berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PP, PT Angkasa Pura I, dan PT Sarinah dalam revitalisasi yang akan dilakukan dalam beberapa tahap di area Selatan, Timur dan peron.

"Stasiun Tugu akan menjadi urban space dimana wisatawan yang datang bisa mengenal history yang kental akan budaya Kota Yogyakarta saat itu. Dengan kolaborasi ini harapannya kita dapat mengintegrasikan semua atraksi di kawasan Joglosemar. Kita akan mengembangkan konektivitas, mulai dari airport, kemudian kereta api menuju Stasiun Tugu, dan di Stasiun Tugu itu sendiri," tutup Maya.

Baca Juga: